Penyebab Lelah tapi Susah Mengantuk di Malam Hari

KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang mengeluh sering mengantuk di siang hari, tetapi anehnya saat malam dan tiba waktunya tidur rasa kantuk malah hilang, padahal badan susah lelah.

Siklus ini jelas tidak menyenangkan, tapi mengantuk di waktu yang "salah" adalah keluhan umum yang sering disampaikan pasien kepada dokter tidur mereka.

"Sering kali seseorang yang berjuang dengan masalah kantuk dianggap malas, terutama pada remaja," kata Dr. Allison Harvey, profesor psikologi dan direktur Golden Bear Sleep and Mood Research Clinic.

Namun, keluhan sering mengantuk ini sebenarnya bukan merupakan indikasi rajin atau malasnya seseorang, melainkan tanda adanya masalah rutinitas tidur yang buruk atau pun gangguan tidur.

Terganggunya aktivitas karena rasa kantuk sebaiknya jangan diabaikan. Penting untuk menemukan sumber masalahnya, karena tidur yang berkualitas berdampak langsung pada kesehatan.

Baca juga: Gangguan Tiroid Bisa Sebabkan Susah Tidur

“Tidur dan memiliki sistem sirkadian yang teratur sangat penting bagi kesehatan mental, fisik, kesehatan kognitif (kemampuan untuk berpikir dan memecahkan masalah(, dan juga kecerdasan sosial," kata Harvey.

“Ketika kita tidur dengan baik, kita cenderung tidak mengambil risiko, impulsif, dan lebih mudah bergaul dengan orang lain,” imbuhnya.

Ubah ritme sirkadian

Jika seseorang ingin tahu penyebab sering bangun tidur dalam keadaan lelah, mulailah dengan melacak pola tidur mulai dari ketika naik ke tempat tidur setiap malam dan saat bangun.

Menurut pakar kesehatan tidur Dr. Michelle Drerup, kemungkinan besar masalahnya adalah irama sirkadian seseorang bergeser sehingga mereka memproduksi melatonin lebih lambat dari waktu yang dibutuhkan untuk tidur.

"Di pagi hari, melatonin itu mungkin masih dalam mode produksi, yang menyebabkan inersia tidur atau keadaan pusing sementara saat bangun," kata Dredup.

Baca juga: Makanan Tinggi Melatonin untuk Atasi Susah Tidur

Irama sirkadian adalah jam biologis alami tubuh yang mengatur siklus tidur dan bangun dalam 24 jam.

Ritme ini dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti cahaya matahari dan kebiasaan sehari-hari, sehingga menjaga kebiasaan tidur yang baik sangat penting.

Sleep hygiene atau kebiasaan tidur mencakup kebiasaan seperti tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, menghindari kafein atau layar elektronik sebelum tidur, serta menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan minim gangguan.

Dengan menjaga sleep hygiene yang konsisten, irama sirkadian bisa tetap seimbang, sehingga kualitas tidur meningkat dan tubuh lebih segar serta bugar di siang hari.

Baca juga: Cara Meningkatkan Energi Selama Puasa dengan Kebiasaan Tidur yang Baik