KOMPAS.com - Apa yang kita konsumsi setiap hari bukan hanya berdampak pada kondisi fisik, tetapi juga membentuk keseimbangan mental dan emosional.
Istilah "you are what you eat" secara sederhana menggambarkan kenyataan bahwa makanan adalah fondasi utama kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Nutrition Education and Training Lead Asia Pacific, Herbalife, Vipada Sae-Lao, mengatakan jika kita ingin merasa bertenaga, tetap sehat, dan bahkan meningkatkan suasana hati, semuanya dimulai dari apa yang ada di piring kita.
“Nutrisi ibarat pahlawan super bagi tubuh kita. Karbohidrat adalah penghasil energi, protein adalah pembangun otot, lemak adalah struktur otak, dan vitamin serta mineral adalah kru perbaikan tubuh. Banyak dari pejuang penyakit dan pembela kekebalan tubuh berada tepat di piring kita,” ungkap Vidapa.
Ia memaparkan apa saja nutrisi makro dan mikro yang dibutuhkan tubuh dan pengaruhnya bagi kesehatan fisik dan mental.
Baca juga: Mengenal Alternatif Karbohidrat Sehat, Tak Harus Nasi
Bahan bakar tubuh
Karbohidrat sangat penting bagi tubuh kita, menyediakan bahan bakar utama untuk otak dan sel darah merah. Karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa yang merupakan sumber energi pilihan bagi otak, dan pada gilirannya, glukosa mendukung fungsi otak secara keseluruhan. Kekurangan glukosa dapat membuat mood kita jadi tak stabil.
Sumber karbohidrat baik termasuk biji-bijian utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran, yang juga merupakan sumber serat, vitamin, mineral, dan fitonutrien yang sangat baik.
Karbohidrat yang lebih sehat adalah yang berada dalam bentuk alami dan tidak terolah, dengan semua nutrisinya utuh. Misalnya saja nasi merah, nasi cokelat, atau quinoa.
Protein harus cukup
Protein, nutrisi yang sering dibicarakan banyak orang, adalah blok bangunan utama otot, tulang, kulit, jaringan, dan organ tubuh kita.
Kita bisa menghitung kebutuhan protein dengan cara mengalikan berat badan dengan 0.8 gram/kg untuk kategori orang dewasa yang tidak aktif berolahraga. Misalnya, orang dewasa berbobot 60 kg dan tidak berolahraga, maka kebutuhan kalorinya sekitar 48 gram per hari.
Protein berkualitas tinggi terdapat dalam makanan berbasis hewani seperti daging tanpa lemak, unggas, ikan, produk susu, dan telur. Protein lengkap juga terdapat dalam diet berbasis nabati seperti kedelai.
Baca juga: Ayam Vs Telur, Mana yang Lebih Banyak Mengandung Protein?
Pilih lemak tak jenuh
Lemak adalah bagian penting dari diet seimbang karena mereka memberikan energi dan membantu penyerapan vitamin. Penting untuk mengetahui perbedaan antara lemak baik dan buruk karena lemak sehat sangat penting bagi kesehatan jantung dan otak.
Lemak tak jenuh 'baik' dibagi menjadi dua kategori yaitu lemak tak jenuh tunggal dalam kacang-kacangan, biji-bijian, zaitun, minyak zaitun dan alpukat adalah sehat bagi jantung jika dikonsumsi dalam jumlah moderat.
Lemak tak jenuh ganda seperti omega-3 (ditemukan dalam ikan berlemak, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran berdaun) dan omega-6 (terutama dari makanan gorengan dan kue) sangat penting tetapi harus dalam keseimbangan yang tepat.
Sayangnya, banyak dari kita cenderung mengonsumsi terlalu banyak omega-6 dan tidak cukup omega-3. Diet tinggi lemak jenuh 'buruk', yang sering ditemukan dalam makanan berbasis hewani seperti mentega, susu penuh lemak dan daging merah, dapat berkontribusi pada peningkatan kolesterol.
Baca juga: Cara Singapura Batasi Garam dan Lemak Jenuh pada Makanan