Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Banyak Menelan dalam 30 Detik Bisa Jadi Petunjuk Kesehatan

Kompas.com - 15/04/2025, 07:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ternyata, tindakan yang kita lakukan setiap hari, seperti menelan, bisa mengungkap kondisi kesehatan kita.

Melansir Medical Daily pada Senin (7/4/2025), penelitian terbaru menunjukkan bahwa seberapa sering kita menelan dalam 30 detik tanpa makanan atau cairan bisa menjadi indikator awal masalah kesehatan.

Tes menelan bisa dilakukan untuk membantu mendeteksi masalah kesehatan sebelum menjadi lebih parah.

Baca juga: 12 Ciri-ciri Amandel Radang, Tak Hanya Sakit saat Menelan

Apa itu tes menelan?

Tes menelan, yang dikenal dengan nama Repetitive Saliva Swallow Test (RSST), mengukur berapa kali seseorang bisa menelan dalam waktu 30 detik tanpa makanan atau minuman.

Peneliti menemukan bahwa jumlah menelan dalam waktu singkat itu bisa terkait dengan usia serta kondisi kesehatan tertentu, seperti demensia, stroke, atau kanker.

Jika skor menelan seseorang rendah, bisa jadi ada masalah dengan pengendalian otot yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk menelan dengan lancar.

Baca juga: 4 Cara Menelan Obat dengan Mudah Bagi yang Susah Minum Pil atau Kapsul

Hasil penelitian terbaru

Penelitian yang dipublikasikan dalam Dysphagia melibatkan 280 orang dewasa, mulai dari usia 20 hingga 90 tahun.

Hasil rata-rata tes menelan menunjukkan skor 7,01 kali menelan dalam 30 detik, dengan pria cenderung lebih baik dibandingkan wanita.

Seiring bertambahnya usia, kemampuan menelan pun menurun:

  • Orang usia 20-an hingga 30-an rata-rata menelan sekitar 8,5 kali.
  • Di usia 50-an, rata-rata menelan sekitar 7 kali.
  • Di usia 60-an, jumlahnya turun menjadi sekitar 6,7 kali.
  • Di usia 80-an, hanya sekitar 4,3 kali menelan dalam waktu yang sama.

Skor di bawah tiga kali menelan dalam 30 detik dianggap abnormal dan bisa menandakan masalah kesehatan.

Baca juga: 3 Penyebab Sakit Telinga Saat Menelan yang Perlu Diwaspadai

Masalah kesehatan yang berhubungan dengan kesulitan menelan

Selain usia, kesulitan menelan atau disfagia juga bisa dipengaruhi oleh berbagai kondisi kesehatan.

  • Gangguan neurologis

Penyakit seperti Parkinson dan multiple sclerosis mengganggu kemampuan otak untuk mengirim sinyal yang mengatur proses menelan.

  • Kanker

Kanker yang menyerang tenggorokan, mulut, atau kerongkongan sering kali terkait dengan kesulitan menelan.

Baca juga: Kisah Cholis Kembali Berburu Pekerjaan di Usia 48

Itu karena rusak atau terhalangnya otot dan jaringan yang terlibat dalam menelan.

  • Gangguan pencernaan

Penyakit seperti refluks asam (acid reflux) yang menyebabkan iritasi pada kerongkongan juga bisa menyebabkan rasa sakit atau kesulitan saat menelan.

Meski kesulitan menelan bisa terjadi pada kondisi sementara, seperti tenggorokan sakit atau pilek, jika masalah menelan terus berlanjut atau semakin parah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Misalnya, Anda hanya bisa menelan kurang dari tiga kali dalam 30 detik.

Baca juga: Menelan Sperma, Apa Bahayanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau