Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2021, 21:29 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah pasangan yang melakukan hubungan seks tak sengaja pernah menelan sperma.

Hal itu jamak terjadi pada pasangan yang melakukan seks oral tanpa alat kontrasepsi kondom.

Dari sudut pandang kesehatan, menelan sperma ternyata memiliki risiko kesehatan.

Baca juga: Mengeluarkan Sperma Setiap Hari, Apakah Sehat?

Sebelum mengulas bahaya menelan sperma, simak penjelasan kandungan sperma sebagai berikut.

Kandungan sperma

Dilansir dari Healthline, sperma adalah cairan kental berwarna kekuningan atau keabuan yang keluar dari alat kelamin pria sewaktu ejakulasi.

Sebanyak 80 persen cairan reproduksi ini berupa air. Sisanya, terdapat protein dalam jumlah kecil dan zat lain, seperti:

  • Gula berupa fruktosa dan glukosa
  • Sodium
  • Garam sitrat
  • Zinc
  • Klorida
  • Kalsium
  • Asam laktat
  • Magnesium
  • Kalium
  • Urea

Kandungan zat sperma tersebut semuanya dalam jumlah yang kecil. Komposisi paling banyak sperma adalah air.

Selama ini ada mitos yang menyebut sperma tinggi kalori. Namun, hal itu tidak benar.

Rata-rata setiap kali ejakulasi, pria menghasilkan sperma sebanyak lima hingga tujuh kalori. Jumlah kalorinya setara dengan permen karet tanpa gula.

Baca juga: 6 Salah Kaprah Manfaat Sperma Buat Kulit dan Wajah

Bahaya menelan sperma

Melansir Vice, bahaya menelan sperma yang perlu diwaspadai yakni infeksi menular seksual.

Saat terjadi kontak kulit antara mulut dan penis, seseorang dapat tertular penyakit herpes, infeksi virus papiloma manusia (HPV), dan sifilis.

Tak hanya itu, risiko lain yang perlu diwaspadai adalah penyakit klamidia, gonore, dan HIV yang dapat menular lewat cairan tubuh.

Seperti diketahui, sperma pada dasarnya adalah cairan tubuh. Setiap cairan tubuh rentan terkontaminasi virus dan bakteri.

Baca juga: Apakah Wanita Bisa Hamil walaupun Sperma Dikeluarkan di Luar Vagina?

Dengan demikian, bukan hanya menelan sperma yang bisa membuat seseorang lebih berisiko terkena penyakit menular seksual.

Seks oral atau kontak antara mulut dan penis juga membuat seseorang berisiko terkena penyakit menular seksual.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau