Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2015, 13:27 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Biasanya ketika mengalami kepedasan, kita buru-buru minum air. Ternyata minum susu efektif meredakan mulut yang terbakar gara-gara makan cabai.

Capsaicin adalah zat tanpa warna dan bau yang terkonsentrasi di sekitar jaringan cabai. Demikian penjelasan dari American Chemical Society.

Zat tersebut terikat dengan reseptor nyeri TRPV1 yang berada di mulut saat kita makan cabai. Reseptor ini mendeteksi zat panas seperti air mendidih, juga makanan yang dapat berpotensi merusak jaringan.

Ketika capsaicin terikat pada reseptor-reseptor ini, mereka mengirim sinyal saraf ke otak bahwa kita memakan sesuatu yang tak seharusnya. Hal ini memicu respon seperti mata dan hidung berair juga rasa panas luas biasa di mulut yang bikin kita kehausan. Respon-respon ini dirancang untuk mengeluarkan zat itu dari tubuh.

Semakin banyak jumlah capsaicin dalam cabai, semakin banyak yang terikat pada reseptor TRPV1 dan semakin hebat reaksi kita terhadap pedasnya cabai itu. Intensitas kepedasan itu dapat diukur dengan skala scoville. Ketika seseorang menggigit ghost pepper, jenis cabai yang satu ini lebih pedas 400 kali dibandingkan saus Tabasco dan berada di peringkat 1.000 unit.

Normalnya, susu direkomendasikan untuk meredakan panas di mulut. Dijelaskan oleh para ahli bahwa capsaicin memiliki ujung ekor hidrokarbon panjang. Artinya, zat itu dipandang sebagai molekul non polar dan larut dalam zat non polar lainnya.

Bila orang yang kepedasan minum air, zat yang termasuk jenis polar, kita seperti mencampur air dan minyak. Air justru menyebarkan capsaicin di dalam mulut dan membuat rasa kepedasan itu makin parah.

Namun, jika kita minum susu atau produk susu yang mengandung molekul non polar, susu akan melarutkan capsaicin dan membasuhnya dalam mulut. Hal ini akan melegakan mulut dari rasa terbakar karena cabai.

Produk susu juga mengandung protein casein yang menarik molekul capsaicin. Susu dan es krim secara aktif menarik molekul capsaicin dari reseptor TRPV1 dan melarutkannya. Susu dan es krim ini merupakan penutup yang pas setelah makan pedas.

Semakin sering kita makan pedas, semakin besar toleransi yang kita miliki terhadap rasa pedas. Hal ini dikarenakan reseptor TRPV1 di lidah menjadi kurang sensitif ketika makanan pedas disantap terus menerus.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau