Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Langka, Wanita Memiliki Dua Rahim dan Dua Vagina

Kompas.com - 22/04/2016, 16:00 WIB

KOMPAS.com - Organ reproduksi wanita pada umumnya terdiri dari satu vagina, satu leher rahim, dan juga satu rahim. Tetapi, ada kelainan yang disebut uterus didelphys yang menyebabkan seorang wanita bisa memiki sistem organ reproduksi ganda.

Wanita dengan kondisi uterus didelhys terlahir dengan dua rahim, dua leher rahim yang terpisah, dan terkadang dua vagina.

Kondisi yang langka ini terjadi karena pada janin perempuan rahim terbentuk dari dua tabung kecil. Terkadang, tabung tersebut tidak tersambung sempurna dan masing-masingnya membentuk rongga terpisah sehingga ada dua rahim.

Uterus didelphys biasanya baru dikenali setelah pubertas dan bisa dipastikan dengan pemeriksaan fisik atau USG. Pada kebanyakan kasus dokter akan melakukan operasi untuk menyatukan kedua vagina tersebut.

Wanita dengan sistem reproduksi ganda biasanya memiliki siklus menstruasi normal karena ovarium mereka memiliki siklus yang sama.

Masalah baru muncul saat kehamilan. Wanita dengan kondisi tersebut biasanya sulit menjalani kehamilan selama sembilan bulan karena rahim mereka lebih kecil dibanding wanita normal.

Faye Wilkins (31) yang memiliki sistem reproduksi ganda juga harus mengalami enam kali keguguran sebelum akhirnya bisa memiliki dua anak, yang masing-masing di kandung dalam rahim yang berbeda.

"Dokter sudah memperingatkan bahwa saya akan sulit hamil dan sejak keguguran pertama saya berusaha tidak terlalu gembira jika hamil," katanya.

Risiko lainnya adalah perdarahan saat hamil dan bayi lahir prematur.

Di kehamilannya yang ketujuh, dokter akhirnya menjahit mulut rahimnya agar bayinya tidak lahir terlalu cepat. Karena rahimnya terbagi dua dan masing-masing ukurannya juga terbagi dua, rahimnya pun sangat lemah.

Kini Wilkins merasa hidupnya lengkap dengan kedua buah hatinya yang terlahir sehat.

"Memiliki kondisi uterus didelphys tak berarti kita tak sempurna, namun organ internal kita hanya terbentuk berbeda. Saya pun memiliki kehidupan yang normal walau saya juga hidup dengan satu ginjal," katanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau