KOMPAS.com - Anda sering menggeledah rumah untuk mencari kunci. Atau Anda tiba-tiba tidak bisa mengingat nama guru anak Anda. Anda membuat janji dengan dokter gigi, namun baru ingat tiga sampai enam hari kemudian.
Terdengar akrab? Jangan takut, kebanyakan kasus lupa bukanlah sesuatu yang serius, kata Majid Fotuhi, MD, PhD, pendiri dan ketua medis dari NeurExpand Brain Center di Luterville, MD.
Kurang tidur, obat-obatan tertentu, dan bahkan stres dapat berdampak pada memori Anda. "Untungnya, daya kerrjja otak kita bisa berubah dan ditingkatkan," kata Dr Fotuhi.
"Daya ingat dapat didorong dengan intervensi yang sederhana namun kuat." Berikut adalah hal-hal mengejutkan yang memengaruhi memori Anda, dengan cara yang positif juga dengan cara negatif.
Disfungsional tiroid
Ketika tiroid Anda rusak, Anda mungkin akan merasa terlalu panas, terlalu dingin, cemas, depresi dan daya ingat menurun.
"Meskipun tiroid tidak memiliki peran tertentu dalam otak, kehilangan memori adalah salah satu gejala yang memberitahu bahwa tiroid berhenti berfungsi normal," kata Dr. Fotuhi.
Tiroid adalah sebuah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang ada di sepanjang bagian depan tenggorokan Anda, tiroid mengatur hampir semua proses metabolisme tubuh Anda.
"Orang-orang dengan dengan kadar tiroid tinggi atau rendah, sangat mungkin mengalami kesulitan mengingat dan berkonsentrasi," katanya.
Hot flashes
Hot flash adalah perasaan hangat yang terasa di wajah, leher dan dada. Seringkali diikuti dengan kulit di area-area itu memerah. Saat gejala hot flash datang, mungkin Anda juga akan merasa seperti ada kabut bergulir ke otak Anda.
"Semakin sering seorang wanita mengalami hot flash di masa menopausenya, semakin buruk kemampuannya untuk mengingat nama dan cerita," kata Dr Fotuhi.
"Untungnya, hot flashes tidak merusak otak dengan cara apapun. Memori akan meningkatkan setelah hot flashes mereda.
Kurang tidur
Kurang tidur akan membuat Anda kesulitan mengingat nama rekan kerja baru Anda. "Individu yang kurang tidur atau mengalami gangguan tidur tidak hanya akan menderita gangguan memori, tetapi juga akan merasa kelelahan di siang hari, sulit fokus, dan kecepatan reaksi juga berkurang.
Kecemasan dan depresi
Rasa cemas dapat menganggu memori Anda, menurut beberapa studi ilmiah. "Kami belum mengerti hubungan antara keduanya, tetapi bukti kuat menunjukkan depresi, kecemasan, dan penyakit bipolar mengganggu sirkuit saraf yang terlibat dalam kerja otak dalam mengingat sesuatu," kata Dr Towfigh.
Tingkat keparahan gangguan memori sering mencerminkan keparahan gangguan mood yang diderita pasien. Semakin berat gangguan, semakin parah juga kemampuan mengingat yang kita alami.
Merokok
"Merokok merusak otak dengan cara merusak suplai darah," kata Dr Towfigh. Penelitian yang dipublikasikan dalam Archives of General Psychiatry dikumpulkan dari data yang diperoleh dari lebih dari 7.000 pria dan wanita menemukan, penurunan fungsi otak terjadi lebih cepat pada para perokok dibanding dengan orang-orang yang tidak pernah merokok.
Pola makan tinggi lemak
Makanan berlemak tinggi juga dapat menyebabkan masalah memori. Satu studi menunjukkan, bahwa tikus remaja memiliki proses pembelajaran dan memori yang lebih buruk setelah diberi makanan berlemak tinggi selama delapan minggu.
Sementara studi lain pada tikus paruh baya menemukan, bahwa hippocampus (bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk memori jangka pendek) mungkin sangat rentan terhadap dampak dari diet tinggi lemak.
Penelitian lebih lanjut diperlukan, untuk menentukan dengan pasti apakah pola tinggi lemak juga bisa berdampak pada memori manusia.
Namun yang pasti, pola makan sarat lemak meningkatkan risiko diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular, yang semuanya bisa menyebabkan kerusakan otak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.