Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Terlambat, Kenali Gejala Anoreksia pada Remaja!

Kompas.com - 16/12/2016, 11:15 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber The Sun

KOMPAS.com - Anoreksia bisa bermula dari gangguan pola makan. Bila anak atau kerabat tampak mengalami gejalanya, mereka perlu mendapatkan pertolongan segera.

Itulah pedoman baru yang dikeluarkan Lembaga Kesehatan Nasional (NHS) di Inggris. Orangtua serta dokter diminta untuk segera bertindak, jika mereka mencurigai ada keluarga dekat yang mungkin memiliki gangguan makan ketimbang menunggu untuk mengamati tanda-tanda fisik, seperti badan yang sangat kurus.

Dirahapkan, pasien anoreksia mendapatkan pertolongan dini sebelum badan mereka menjadi kurus kering dan akhirnya mengalami komplikasi kesehatan serius.

National Institute for Health and Care Excellence (Nice) mengatakan, gejala anoreksia dapat terlihat dari pilihan diet yang tidak sehat, bermusuhan dengan makanan, penurunan berat badan drastis, kondisi gigi yang buruk, serta jadwal menstruasi berantakan.

Orang-orang yang berisiko tinggi mengalami anoreksia ialah remaja dan dewasa muda, atau orang-orang dengan profesi tertentu, seperti public figur, penari, pebalet, serta model.

Para ahli memperingatkan, sekitar 725.000 orang Inggris ditemukan memiliki gangguan makan yang mengarah pada anoreksia. Dan menurut penelitian, penderita anoreksia enam kali lebih mungkin untuk mati muda.

Sayangnya, Dr Andrew Green, ketua komite GP British Medical Association menilai, banyak orang yang tak mendapatkan pengobatan dini akibat dianggap "tidak cukup kurus” sebagai penderita anoreksia.

Padahal, para ahli memperingatkan, berat badan adalah cara yang buruk untuk menilai keparahan gangguan makan.

“Intervensi dini adalah kunci dalam menghentikan perkembangan penyakit mental yang serius ini. Mengingat semakin tingginya jumlah orang yang terkena anoreksia, penting bahwa dokter maupun orangtua memiliki pelatihan yang tepat untuk mengenali tanda-tanda awal dan gejala gangguan makan dan dapat mengarahkan pasien untuk mendapatkan pengobatan spesialis,” lanjut Green.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau