Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Pakai Jarum Suntik Tak Steril, 5 Pasien Tertular HIV

Kompas.com - 13/02/2017, 12:40 WIB

KOMPAS.com - Setidaknya lima orang pasien tak sengaja tertular HIV di sebuah rumah sakit di China, setelah dokter menggunakan jarum suntik tidak steril untuk terapinya.

Dokter di sebuah rumah sakit pengobatan tradisional China di Hangzhou tersebut kini menjalani penyelidikan polisi.

Menurut koran South China Morning Post, pemerintah China mengatakan kejadian di Zhejiang Provincial Hospital of Traditional Chinese Medicine itu sebagai "kecelakaan medis serius".

Virus pemicu AIDS tersebut diyakini ditularkan saat dokter tidak membuang jarum suntik yang sudah dipakai, sehingga HIV berpindah dari satu pasien positif HIV ke lima pasien lain. Tindakan menggunakan jarum suntik tidak steril adalah pelanggaran dalam dunia medis.

Netizen di China bereaksi keras atas inisiden tersebut. Mereka khawatir HIV akan menyebar karena praktik medis yang salah.

Menurut kantor berita AFP, berita-berita mengenai kasus penularan HIV di media dan media sosial di China disensor oleh pemerintah.

Walau pemerintah China mengatakan hasil penyelidikan menyebut ada 5 pasien tertular HIV, tetapi tidak diungkap jumlah total orang yang terinfeksi akibat kejadian ini. Selain itu, terapi apa yang dilakukan dokter di rumah sakit itu juga tidak disebutkan.

Menurut data PBB tahun 2015, ada 500.000 orang dengan HIV/AIDS di China. Pemerintah Tiongkok mengatakan telah melakukan sejumlah upaya untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Pada tahun 1990, sekitar 1000 orang terpapar HIV akibat skandal penjualan darah di provinsi Henan, China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau