KOMPAS.com - Banyak perempuan yang kini memilih menikah dengan pria berkebangsaan asing. Tujuannya beragam, dari yang berkaitan dengan faktor ekonomi, atau demi memperbaiki keturunan. Alasan terakhir ini didukung oleh hasil penelitian terbaru, yang menyebutkan bahwa orang dengan wajah campuran memang kerap dianggap lebih menarik.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr Michael Lewis dari School of Psychology, Cardiff University, Inggris ini, melibatkan 1205 responden berkulit hitam, putih, dan berdarah campuran. Setiap wajah responden lalu dinilai sisi menariknya oleh yang lain. Terlihat, bahwa wajah dengan ras campuran secara rata-rata dilihat lebih menarik.
Penemuan ini dipresentrasikan oleh Dr Lewis ke pertemuan tahunan British Psychological Society, Rabu (14/4/2010) lalu. "Penelitian dalam skala kecil sebelumnya telah mengatakan bahwa orang-orang dengan ras campuran dianggap lebih menarik daripada orang-orang yang tidak berdarah campuran. Studi ini akan dilanjutkan ke pengujian yang lebih luas," paparnya.
Studi ini juga memiliki pengaruh yang lebih luas ketimbang sekadar kecantikan atau ketampanan wajah. Darwin pada tahun 1876 pernah memperkenalkan mengenai heterosis, fenomena biologis yang memprediksi bahwa pembiakan silang akan menghasilkan anak yang secara genetik lebih baik daripada induknya.
Heterosis dipertimbangkan sebagai pengaruh biologis secara universal, karena itu manusia pun bisa menjadi bagian dari pengaruh ini. Dengan sendirinya, hal itu dapat menjelaskan mengapa orang-orang berdarah campuran tampak lebih menawan.
"Hasilnya memang tampak mengkonfirmasi bahwa orang-orang yang latar belakang genetiknya lebih beragam, secara rata-rata dilihat lebih memesona daripada yang latar belakangnya kurang beragam. Hal ini dapat dijadikan bukti untuk heterosis di kalangan kelompok populasi manusia," lanjut Dr Lewis.
Ada bukti pula bahwa pengaruh heterosis melebihi masalah daya tarik wajah. Hal ini merupakan hasil observasi, dimana meskipun jumlah orang berdarah campuran hanya sedikit, namun mereka berhasil menapaki level atas dari sejumlah profesi meritokratis di dunia seni, olahraga, bahkan politik. Enggak percaya? Halle Berry, Lewis Hamilton, dan Barack Obama adalah contohnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.