Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia dan Vietnam Kerja Sama PLTN

Kompas.com - 30/10/2010, 13:18 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Dmitry Medvedev akan menandatangani perjanjian pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dan tenaga air (PLTA) pertama Vietnam ketika berkunjung ke sekutu masa Soviet mulai Sabtu (30/10/2010), kata seorang sumber Kremlin.     Meningkatkan kerja sama ekonomi merupakan fokus utama Rusia beberapa tahun terakhir dalam hubungan dengan Vietnam, yang dulu pernah menjadi medan pertempuran masa Perang Dingin dan merupakan markas angkatan laut terbesar Uni Soviet di luar neger.     Perdagangan antara Rusia dan Vietnam meningkat menjadi 1,56 miliar dollar AS dari 1,4 miliar dollar AS setahun lalu, meningkat 16,6 persen berdasarkan tahunannya pada pertengahan awal 2010, menurut beberapa pejabat Rusia.     Kunjungan Medvedev akan dimulai dengan pertemuan dengan para pemimpin 10 negara anggota ASEAN di Hanoi, pertemuan pertama Rusia-ASEAN sejak diluncurkan pertama pada 2005.     Dalam agenda bilateral dengan Vietnam termasuk penandatanganan kesepakatan untuk melaksanakan konstruksi PLTN, dan Rusia kemungkinan memberi pinjaman uang untuk membantu pembangunan, kata seorang narasumber Kremlin kepada wartawan pada Kamis.     Rusia dan Vietnam menyetujui kerja akan instalasi PLTN pertama Vietnam sesuai nota kesepahaman yang ditandatangani setelah diskusi antara Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin berserta timbalan Vietnam pada Desember tahun lalu.     Rusia secara aktif mencari kesepakatan untuk membangun reaktor nuklir di luar negeri. Baru-baru ini merampungkan reaktor di PLTN pertama Iran dan menandatangani perjanjian untuk membangun stasiun bereaktor ganda di Venezuela pada awal bulan ini.     Perusahaan Rusia, Rushydro, dan grup perminyakan milik Vietnam, Petrovietnam, akan menyepakati pembangunan PLTA, kata sumber Kremlin itu. Pembangkit listrik di hulu sungai Da akan berada di hulu, tidak berjauhan dengan PLTA yang sedang dibangun oleh Rushydro.     Sumber Kremlin itu mengatakan kedua negara juga akan menandatangani nota kesepahaman untuk membantu mengakusisi aset milik perusahaan Inggris BP di Vietnam oleh perusahaan Rusia, TNK-BP, yang setengahnya dimiliki oleh BP.     TNK-BP mengatakan pada awal bulan ini akan mengambil alih produksi BP dan aset pipa-pipa di Vietnam dan Venezuela dengan harga 1,8 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com