Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNICEF : Kematian Ibu dan Anak Indonesia Masih Tinggi

Kompas.com - 14/06/2012, 17:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan PBB untuk masalah anak-anak (UNICEF) menilai Indonesia telah mencapai kemajuan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak.  Namun demikian, angka kematian anak dan ibu di Indonesia saat ini masih tinggi.

Dalam siaran persnya kepada Kompas.com, Kamis (14/6/2012), UNICEF menyatakan sejak tahun 1990, angka kematian ibu dan anak Indonesia mengalami penurunan lebih dari setengah setiap tahunnya. Hal ini merupakan suatu kemajuan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) 2015. Menurut UNICEF, perbaikan pada kebijakan kesehatan, fokus baru dalam mengurangi kekurangan gizi, cakupan peningkatan layanan utama kesehatan ibu dan anak  berkontribusi terhadap penurunan mortalitas secara keseluruhan di Indonesia.

"Indonesia telah membuat kemajuan penting untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, sejak membuat komitmen pada a World Fit for Children," kata Dr Robin Nandy,  Kepala Bagian kelangsungan hidup dan perkembangan anak UNICEF. 

“Tapi bahkan hari ini, diperkirakan 150.000 anak meninggal di Indonesia setiap tahun sebelum mereka mencapai ulang tahun kelima, dan hampir 10.000 wanita meninggal setiap tahun karena masalah kehamilan dan persalinan. Kita harus melihat lebih dekat lagi hambatan yang memperlambat kemajuan mencegah kematian ini, terutama dalam kaitannya dengan kesehatan ibu, untuk mendukung prestasi lainnya,” tambahnya.

UNICEF juga menyoroti disparitas antara masyarakat dan kelompok sosial-ekonomi yang jelas terlihat di sektor kesehatan. Data menunjukkan, tingkat kematian balita di kalangan keluarga miskin lebih dari tiga kali lipat dibandingkan di rumah tangga terkaya. Di antara ibu yang tidak berpendidikan, hanya 15 persen dari mereka melahirkan di fasilitas kesehatan. Proporsinya terus meningkat seiring naiknya status pendidikan, di mana ibu dengan status pendidikan menengah hingga tinggi angkanya mencapai 71 persen.  Persentase kelahiran yang dibantu oleh petugas kesehatan terlatih juga meningkat ketika pendapatan seorang ibu atau status pendidikannya meningkat.

Pada tahun 2010, Sekjen PBB Ban Ki-moon meluncurkan Strategi Global untuk Kesehatan Perempuan dan Anak-anak untuk memenuhi tujuan utama mendukung perempuan dan kesehatan anak-anak. Tujuan ini meliputi lebih banyak bidan terlatih, akses terhadap kontrasepsi dan perawatan melahirkan terampil, gizi yang lebih baik, pencegahan penyakit menular dan pendidikan masyarakat yang lebih kuat.

Di Indonesia, menurut UNICEF,  fokus harus lebih ditempatkan pada seluruh sistem pendekatan yang mengatasi semua komponen - sumber daya manusia, pendidikan kesehatan dan gizi, akses ke perawatan, kualitas pelayanan, peraturan dan standarisasi pelayanan, pemerintahan dan tingkat yang memadai dan penargetan pembiayaan. Upaya ini, bersama dengan asuransi kesehatan dan mekanisme perlindungan sosial lain, akan membangun sistem kesehatan yang lebih responsif dan sistem kesehatan masyarakat yang lebih baik.

"Investasi di sektor kesehatan yang lebih adil, dan memperkuat jaring pengaman untuk mereka yang paling rentan, akan memberikan manfaat jangka panjang ke Indonesia," kata Nandy.

"Ibu yang sehat  akan melahirkan anak-anak yang lebih sehat. Anak sehat akan tetap bersekolah, memiliki anak lebih sedikit tetapi lebih sehat di kemudian hari, dan lebih banyak anggota masyarakat yang produktif. Bersama-sama, ini memberikan dasar yang kuat untuk menghilangkan kemiskinan, mengurangi pengucilan sosial dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas, " ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com