Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2012, 06:33 WIB

Yogyakarta, Kompas - Indonesia termasuk satu dari enam negara di Asia Tenggara yang kekurangan tenaga kesehatan terlatih. Padahal, pelayanan kesehatan yang mencakup seluruh rakyat perlu tenaga kesehatan kompeten.

Demikian dikatakan Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia Wilayah Asia Tenggara (WHO SEARO) Samlee Plianbangchang dalam Sesi Ke-65 Komite WHO SEARO, Jumat (7/9), di Yogyakarta.

Enam negara yang masih kekurangan tenaga kesehatan ialah Banglades, Butan, India, Indonesia, Nepal, dan Myanmar. Enam negara itu memiliki kurang dari 23 tenaga kesehatan terlatih (dokter, perawat, dan bidan) per 10.000 penduduk.

Rasio tersebut merupakan rasio minimum tenaga kesehatan yang diperlukan untuk dapat memberikan pelayanan dasar bagi 80 persen anggota masyarakat. Bahkan, di kawasan Asia, lebih banyak orang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dibandingkan dengan kawasan Afrika. ”Kawasan ini perlu lebih dari 1 juta tenaga kesehatan terlatih,” kata Plianbangchang.

Kaji ulang tentang tenaga kesehatan pada Februari 2012 menunjukkan, ketidakmampuan meningkatkan jumlah tenaga kesehatan terlatih menyebabkan timbulnya krisis.

Tantangan negara-negara di Asia Tenggara, antara lain, meliputi ketersediaan, penempatan, pemanfaatan, dan pengembangan karier kesehatan. Masalah lain adalah perpindahan staf dari desa ke kota, dari sektor publik ke swasta, dan ke negara lain.

Budihardja selaku Technical Officer Education Training and Support Health Human Resources WHO SEARO sekaligus mantan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan mengatakan, tantangan serupa dialami Indonesia. ”Ada peningkatan jumlah tenaga kesehatan terlatih, tetapi masih di bawah 23 tenaga kesehatan per 10.000 penduduk,” ujarnya.

Indonesia kekurangan tenaga kesehatan dan distribusinya tak rata. Ada migrasi tenaga kesehatan ke luar negeri, padahal di dalam negeri masih kurang.

Plianbangchang mengingatkan arti penting kader atau sukarelawan kesehatan di komunitas. Di Indonesia terdapat kader posyandu yang berperan besar meningkatkan derajat kesehatan di komunitas. ”Pelatihan bagi para kader kesehatan sangat penting karena mereka yang berhubungan langsung dengan warga,” ujarnya. (INE)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com