Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2013, 10:16 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com - Konsumsi suplemen vitamin dalam bentuk makanan atau pil selama ini dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Tidak heran bila sebagian orang mengkonsumsi banyak suplemen dengan harapan tubuhnya tetap sehat.

Namun anggapan bahwa banyak mengonsumsi suplemen akan memberi lebih banyak keuntungan tampaknya harus dibuang jauh. Riset membuktikan, pria yang mengkonsumsi lebih banyak suplemen vitamin C dosis tinggi berisiko lebih besar menderita kanker prostat. Peningkatan risiko ini kata peneliti berkisar hingga 30 persen.

Temuan para ilmuwan dari Harvard School of Public Health, Boston, US dan University of Oslo Norwegia ini bukan yang pertama memperingatkan risiko mengkonsumsi vitamin berlebihan.  Peneliti menghubungkan dosis tinggi vitamin C dengan peningkatan risiko kematian dan kanker prostat.

Riset ini juga melibatkan 48 ribu pria berusia 40-75 tahun selama 1986 hingga 2008. Setiap 4 tahun, seorang responden menyelesaikan kuesioner yang didesain untuk merekam kebiasaan makan mereka. Peneliti mengikuti mereka untuk melihat mana yang lebih berpeluang mengalami kanker prostat.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal Of Cancer itu menunjukkan, asupan antioksidan dari makanan atau pil, tidak menurunkan atau meningkatkan risiko terkena tumor. Antioksidan dapat melawan proses terjadinya tumor yang disebut oksidasi. Proses inilah yang menghancurkan sel tumor.

Hal penting yang menjadi catatan, pria yang mengkonsumsi paling banyak antioksidan dari pil vitamin berisiko 28 persen lebih tinggi terkena kanker prostat dibanding yang mengkonsumsi sedikit suplemen atau tidak sama sekali.

Mereka yang minum suplemen vitamin paling banyak juga berisiko sekitar 15 persen lebih tinggi mengidap kanker prostat  stadium lanjut. Tumor ini bisa cepat menyebar ke organ lain dan mengurangi kesempatan hidup penderitanya.

Menurut peneliti, riset ini menegaskan bahwa asupan antioksidan dalam jumlah tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko kanker prostat yang mematikan dan cepat menyebar.

“Kontributor utamanya adalah vitamin C. Temuan ini menjadi acuan penelitian selanjutnya,” kata mereka.

Namun peneliti menyatakan, sampai riset lainnya dilakukan mereka tidak yakin apakah suplemen vitamin benar-benar memicu kanker.

Dr Carrie Ruxton dari Health Supplements Information Service di Inggris menyatakan pendapat berbeda. Menurutnya, sangat mungkin pria mengalami gejala terkair kanker prostat atau rasa lemah jauh sebelum didiagnosa.

“Kanker tidak ada hubungannya dengan konsumsi suplemen,” ujarnya.

Konsumsi vitamin dosis tinggi belakangan ini sedang populer. Toko penjual suplemen dapat menjual tablet vitamin C  berdosis 1.000 miligram. Padahal tubuh hanya perlu 40 miligram supaya cepat sembuh dan tetap sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau