Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/10/2015, 15:16 WIB
KOMPAS.com - Cara menyikat gigi yang tidak tepat, yakni gerakannya terlalu keras atau seperti gerakan menggergaji bukan hanya membuat proses pembersihan tidak maksimal, tapi juga bisa memicu gigi sensitif.

Gigi sensitif yang ditandai dengan rasa ngilu saat mengonsumsi makanan dan minuman yang panas, dingin, atau manis, terjadi karena penipisan pada lapisan email gigi sehingga lapisan tengah gigi terbuka.

Apabila dentin yang terbuka ini terkena rangsangan dari makanan dan minuman yang panas, dingin, asam, atau manis, maka akan timbul rasa ngilu yang tajam.

Cara menyikat gigi yang tepat adalah menyikat dengan putaran kecil-kecil, fokus pada beberapa kelompok gigi baru berpindah dari satu sisi, ke atas, samping, dan bawah. Gigi geraham bisa disikat dalam alur garis lurus pada permukaannya. Setelah selesai, seka dari garis gusi untuk membersihkan plak dan bakteri.

Laura Zaizavonna, GlaxoSmithKline (GSK) Oral Care Expert Marketing, mengatakan, banyak masyarakat yang belum menyadari penyebab utama timbulnya masalah gigi sensitif adalah pemilihan sikat gigi yang salah dan cara

"Cara menyikat gigi yang tidak tepat dan juga pemilihan sikat gigi yang salah akan menyebabkan penipisan lapisan email dan penurunan gusi. Jadi, pemilihan jenis sikat gigi juga menjadi satu hal yang penting dalam merawat gigi sensitif," kata Laura.

Ia menambahkan, perawatan gigi yang terintegrasi memang dibutuhkan. Oleh karena itu GSK melalui merek Sensodyne meluncurkan rangkaian produk khusus gigi sensitif. Setelah pasta gigi, kini diperkenalkan sikat gigi dan obat kumur khusus.

"Mouthwash yang mengandung asam atau alkohol malah berpotensi memperburuk kondisi gigi sensitif, apalagi jika penggunaannya berkala sepanjang hari," katanya.

Obat kumur Sensodyne ini diklaim menjadi obat kumur pertama di Indonesia yang dapat mengurangi rasa ngilu akibat gigi sensitif karena tidak mengandung alkohol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com