Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2015, 09:01 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Ada begitu banyak pemanis buatan atau pengganti gula di pasaran. Apa yang salah dengan gula sehingga perlu pengganti? "Dengan 15 kalori persatu sendok teh, tidak ada yang bisa disebut sebagai jumlah yang moderat untuk gula," kata Lona Sandon, R.D., asisten profesor nutrisi klinis University of Texas Southwestern Medical Center di Dallas.

Kurang lebih 25 persen kalori harian Anda berasal dari gula di dalam kue, sereal, dan kecap, kata Lona.

Untuk memuaskan keinginan Anda terhadap makanan dan minuman manis, terutama jika Anda perlu membatasi kalori, karbohidrat atau penderita diabetes, inilah pengganti gula yang bisa Anda pertimbangkan:

 

SWEETLEAF DAN TRUVIA

Ini adalah alternatif gula yang terbuat dari semacam herbal yang ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan. Rasanya 40 kali lebih manis dari gula tapi nol kalori dan tidak membuat gula darah melonjak.

"Truvia adalah salah satu pengganti gula yang paling menjanjikan. Sampai saat ini, penggunaannya masih aman-aman saja. Rasanya seperti gula dengan indeka glikemik hampir nol. Itu artinya kadar gula darah Anda akan tetap terjaga," kata ahli nutrisi dan penulis buku The Healthiest Meals on Earth,  Jonny Bowden, Ph.D.

 

WHEY LOW

Tiga jenis gula yakni fruktosa (gula natural dalam buah dan sayur), sukrosa (gula pasir) dan luktosa (gula susu), bersama-sama membentuk pemanis whey-low ini.

Jika berdiri sendiri, sukrosa dan laktosa penuh dengan kalori. Jika digabung bersama fruktosa, mereka akan bersenyawa menjadi pemanis yang tidak sepenuhnya hisa diserap oleh tubuh. Hasilnya, hanya empat kalori persatu sendok teh.

Indeks glikemik whey low kurang dari sepertiga yang dimiliki gula. Pemanis yang serupa whey low yaitu gula granular sugar, brown sugar, gula maple dan confectioners sugar.

"Pencipta whey low pernah berkata, interaksi tiga jenis gula itu menghasilkan rasa manis yang penuh tapi lebih sedikit kalori. Kami telah mengujinya dan nampaknya ini menjanjikan," kata Thomas Castonguay, Ph.D., profesor ilmu makanan di University of Maryland in College Park.

 

XYLITOL

Ini adalah gula alkohol natural dan dapat ditemukan di buah beri dan jagung. Xylitol memiliki hanya 9 kalori persatu sendok teh dan indeks glikemik lebih rendah dari gula biasa.

Xylitol juga berfungsi mencegah bakteri penyebab plak melekat di gigi sehingga mencegah kerusakan gigi. Tapi jika Anda mengonsumsinya terlalu banyak bisa menyebabkan sakit perut, kembung dan diare.

Menurut Bowden, xylitol tidak bisa sepenuhnya dicerna, itu sebabnya pemanis ini dapat menjaga kadar gula darah tetap normal.

 

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau