Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2016, 21:39 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber SHAPE

KOMPAS.com - Sistem reproduksi perempuan memang luar biasa. Sistem ini melahirkan makhluk hidup baru, memberikan kesenangan kepada pemiliknya dan mendatangkan detoksifikasi bulanan.

 

Pada dasarnya, vagina memiliki sistem yang membersihkan dirinya sendiri. Kendati demikian, wajarkah bila vagina itu berbau?

 

Ahli seks Dr Logan Levkoff menjelaskan mengapa kegiatan seks (campuran lubrikasi vagina, semen dan produk seperti kondom berlubrikasi) menciptakan zat menarik berbau unik bagi Anda dan pasangan. Semua itu tidak berarti bau itu buruk.

 

Menurut Dr Levkoff, Anda sebaiknya menerima aroma alami itu dan membiarkannya. Membersihkan vagina dengan pembersih khusus sebenarnya tidak perlu.

 

Semua dokter pun setuju bahwa pembersihan itu, justru mengganggu bakteri alami di vagina dan bakal meningkatkan risiko terkena infeksi.

 

Rongga dalam vagina juga tidak perlu pembersihan tambahan. Boleh-boleh saja jika wanita membersihkan daerah vulva (bagian labia, klitoris dan pembukaan vagina dan uretra). Tetapi itu tidak membutuhkan sabun khusus. "Air saja sudah cukup untuk membersihkan," kata Michele G. Curtis, seorang ahli kebidanan.

 

Tetapi jika vagina terasa berbau aneh, amis yang tak biasa, sudah saatnya Anda memeriksakan diri ke dokter kebidanan, karena ada kemungkinan terkena infeksi. Bila tidak berbau aneh, terima saja aroma alami tubuh Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau