Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/10/2016, 07:15 WIB
Lily Turangan,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada musim pemilihan pemimpin, Anda tentu sering mendengar kalimat-kalimat negatif, seperti "Hanya orang bodoh yang akan memilih A." atau "Inilah daftar kedunguan calon kepala daerah B. Cuma orang bodoh yang tidak tahu."

Dan masih banyak lagi komentar serupa, bahkan lebih sinis, berkaitan dengan situasi pilkada. Bahkan, masih banyak yang mengaitkannya dengan pilpres dua tahun lalu.

Iklim politik yang memanas membuat kita jadi terpecah-belah. Seringkali juga membuat hati kita penuh amarah dan keprihatinan, walau kita tidak terlibat langsung dalam percakapan politik di media sosial, tempat kerja atau meja makan.

Jika tidak kuat mental, bukan tidak mungkin kita akan stres, terbawa arus perpecahan dan kehidupan menjadi terasa 'pahit'.

Karena itu, Anda perlu mental yang kuat selama musim pemilihan pemimpin publik. Berikut adalah lima strategi dari psikoterapis AS, Amy Morin, yang juga penulis buku 13 Things Mentally Strong People Don't Do, agar Anda mental tetap kuat dan positif:

 

Berpikir realistis tentang masa depan

Sangat mudah untuk membayangkan malapetaka dan kesuraman jika calon Anda tidak terpilih. Tapi, prediksi bencana tidak akan membantu.

Ingatkan diri Anda bahwa ada banyak pejabat yang menjalankan pemerintahan, bukan hanya pemimpin di daerah Anda. Mereka-mereka ini turut ambil bagian dalam membentuk kebijakan publik, termasuk kebijakan di daerah Anda.

Singkat kata, masa depan Anda tidak sepenuhnya bergantung pada terpilih atau tidak terpilihnya calon favorit Anda.


Simpan napas Anda

Beberapa orang takut jika tidak bicara dengan keras, berteriak, berpanjang-panjang berarti mereka tidak akan didengar.

Pada kenyataannya, berbagi informasi tentang calon favorit Anda, sering juga tidak mengubah pikiran orang lain tentang siapa yang akan mereka pilih.

Ketika percakapan tumbuh menjadi debat kusir, tanyakan pada diri sendiri apakah itu layak dilayani.

Seringkali, tinggal diam atau tidak melayani pembicaraan yang memanas, dapat melestarikan hubungan Anda (dan kesehatan mental Anda).


Tetapkan batas-batas yang sehat

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com