Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Memutuskan Terapi "Chiropractic"

Kompas.com - 21/10/2016, 16:05 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber SHAPE

KOMPAS.com - Pada Januari lalu, model Playboy Katie May mengeluh mengalami saraf kejepit di lehernya saat pemotretan. Ia kemudian mengunjungi chiropractor dua kali. Beberapa hari kemudian ia mengalami stroke dan belakangan meninggal dunia.

Sertifikat kematian model seksi itu mengungkapkan, penyebab kematian adalah cedera yang berakar dari "manipulasi leher oleh chiropractor."

Tampaknya cedera di leher itu merusak pembuluh arteri vertebralnya dan menyumbat aliran darah ke otak.

Di Indonesia, pada awal tahun juga dihebohkan oleh kematian seorang wanita muda setelah menjalani terapi chiropractic.

Saraf kejepit pada dasarnya saraf yang tertekan yang dapat mengganggu sinyal sistem saraf ke seluruh tubuh dan sering menyebabkan nyeri.

Seorang chiropractor dapat mengidentifikasi seseorang terkena saraf kejepit dan ia akan melakukan "penyesuaian" dengan menerapkan kekuatan tertentu ke tulang belakang untuk mengintervensi dan harapannya dapat menghilangkan rasa nyeri.

Menurut Matt Tanneberg, DC, CSCS, seorang chiropractor olahraga dari Phoenix, merupakan keharusan bagi seorang chiropractor untuk melakukan pemeriksaan dan menggunakan hasil pemeriksaan CT Scan atau MRI sebelum melakukan terapi di punggung atau leher.

"Beberapa chiropractor tak melakukan pemeriksaan, tak ada hasil X Ray atau MRI yang dilihat. Mereka hanya melakukan terapi dan berharap hasilnya baik," katanya.

"Anda perlu mendapatkan pemeriksaan dan foto CT Scan atau MRI untuk tahu masalahnya, sehingga dapat tahu penyebab utamanya dan apakah dapat diterapi chiropractic, sehingga dapat diatasi dengan benar," imbuhnya.

Pemeriksaan jenis ini penting untuk menemukan faktor risiko tersembunyi terhadap serangan stroke dalam waktu dekat. Disarankan saat mengalami nyeri saraf atau sakit kepala parah yang belum pernah dialami sebelumnya, atau merasakan sensasi tak biasa pada satu atau kedua lengan, segeralah periksa ke dokter.

Karena tanpa tahu risiko-risikonya, melakukan sesuatu yang sederhana seperti memeriksa titik buta saat menyetir atau hanya meletakkan kepala di tempat keramas salon kecantikan juga dapat menyebabkan stroke.

Kabar baiknya, nasib malang yang dialami model cantik itu terhitung langka, hanya terjadi sekitar satu dari setiap tiga juta terapi yang menyebabkan stroke.

Untuk mencegah kematian karena serangan stroke setelah manipulasi leher ini, tanyakan tindakan pencegahan yang tepat dan lakukan uji coba sebelum sang terapis menyentuhkan jarinya di leher dan tulang belakang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau