Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sepelekan, Kesepian Bisa Berbahaya Bagi Tubuh

Kompas.com - 22/12/2019, 18:35 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang mengabaikan rasa kesepian melanda. Padahal, jika dibiarkan berlarut larut akan berefek pada kesehatan fisik dan mental kita.

Kesepian membuat orang merasa hampa, sendirian, dan ditolak oleh lingkungan.

Orang-orang yang kesepian sering mendambakan kontak manusia, tetapi keadaan pikiran mereka membuatnya lebih sulit untuk menjalin hubungan dengan orang lain.

Sebenarnya, rasa sepi tak hanya terjadi pada orang yang hidup sendirian. Bahkan, kita tetap bisa merasa kesepian meski dikelilingi teman atau keluarga.

Kesepian adalah perasaan terputusnya hubungan kita dengan teman-teman, keluarga, atau lingkungan sosial.

Kesepian juga bisa menggambarkan perasaan seseorang yang merasa bahwa tidak ada orang lain yang bisa memahami diri kita.

Selain itu, orang yang kesepian juga tidak memiliki hubungan dengan orang lain yang bisa membuat ia merasa dibutuhkan atau diinginkan.

Baca juga: Curhat Prilly Latuconsina Kesepian meski Populer dan Punya Banyak Uang

Penyebab kesepian

Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan seseorang terjebak dalam rasa sepi, misalnya isolasi fisik, pindah ke lokasi baru, dan perceraian.

Kematian seseorang yang penting dalam kehidupan seseorang juga dapat menyebabkan perasaan kesepian.

Selain itu, kesepian juga bisa menjadi pertanda adanya gejala gangguan psikologis seperti depresi.

Kesepian juga dapat dikaitkan dengan faktor-faktor internal seperti rendahnya harga diri.

Orang yang kurang percaya diri sering percaya bahwa mereka tidak layak diperhatikan atau dianggap orang lain. Hal ini dapat menyebabkan isolasi dan kesepian kronis.

Efek kesepian

Kesepian memiliki berbagai efek negatif pada kesehatan fisik dan mental. Berikut efek negatif kesepian:

  • Depresi dan bunuh diri
  • Penyakit kardiovaskular dan stroke
  • Tingkat stres meningkat
  • Memori dan pembelajaran menurun
  • Perilaku antisosial
  • Pengambilan keputusan yang buruk
  • Alkoholisme dan penyalahgunaan narkoba
  • Perkembangan penyakit Alzheimer
  • Fungsi otak yang berubah

Mengatasi rasa sepi

Berbeda dengan penyakit mental seperti depresi atau gangguan bipolar, kesepian pada dasarnya bersifat sementara.

Kesepian bisa menjadi sinyal bagi diri kita untuk mencari teman baru atau memperdalam hubungan dengan orang-orang terdekat.

Kesepian bisa diatasi dengan kesadaran dari diri kita sendiri yang memang ingin membuat perubahan.

Berikut beberapa cara untuk mencegah dan mengusir kesepian:

  • Sadari bahwa kesepian adalah pertanda bahwa ada yang perlu diubah dalam hidup.
  • Pahami dampak kesepian pada hidup, baik secara fisik, mental, maupun finansial.
  • Untuk mengatasi kesepian, bergabung dengan komunitas baru atau berkontribusilah dalam kegiatan sosial agar lingkaran pergaulan jadi lebih luas.
  • Fokus untuk mempererat hubungan baik dengan orang-orang yang punya pandangan, minat, dan nilai yang sama dengan kita.
  • Berpikiran optimis. Orang kesepian sering takut dirinya akan ditolak saat berkenalan dengan orang baru. Daripada memikirkan hal-hal yang belum tentu, lebih baik fokus pada upaya Anda untuk keluar dari lubang hitam kesepian.

Baca juga: Belajar dari Goo Hara, Orang Terkenal pun Bisa Merasa Kesepian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau