Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, 5 Hal Ini Bisa Sebabkan Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah

Kompas.com - 26/12/2019, 08:00 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Berat badan janin merupakan salah satu hal yang penting untuk dipantau pada masa kehamilan.

Dengan mengetahui perkembangan berat badan janin, Anda bisa mendapatkan gambaran apakah sang buah hati akan lahir dengan berat badan normal, berlebih, atau malah kurang.

Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RS JIH Solo, dr. Syah Rini Wisdayanti, Sp.OG. M.Kes, menerangkan berat badan normal bayi lahir yakni sekitar 2,9 – 3,6 kilogram (kg).

Bayi laki-laki yang lahir pada usia kehamilan 37 – 41 pekan biasanya memiliki berat badan 3 – 3,6 kg. Sedangkan bayi perempuan biasanya memiliki berat sekitar 2,9 kg – 3,4 kg.

“Kalau kurang dari 2,5 kg, bayi bisa dikatakan lahir dengan berat badan rendah atau kurang,” jelas Dokter Syah Rini saat diwawancara Kompas.com, Minggu (22/12/2019).

Syah Rini menyebut para orangtua mesti mewaspadai kemungkinan terjadi bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Selain bisa menurunkan kualitas tumbuh kembang anak, bayi dengan BBLR juga memiliki risiko meninggal lebih besar ketimbang bayi yang lahir dengan bobot normal.

Baca juga: Cegah Kebutaan pada Bayi yang Lahir Prematur

Syah Rini menerangkan ada beberapa penyebab bayi bisa memiliki BBLR, seperti:

1. Ibu alami gangguan kesehatan dan emosional

Sangat mungkin terjadi bayi BBLR apabila ibu hamil mengalami hipertensi, anemia, diabetes, hingga stres.

2. Bayi kembar

Ketika ibu mengandung bayi kembar, bayi akan kekurangan ruang di dalam rahim yang memungkinkan bayi tidak bisa tumbuh leluasa seperti pada bayi tunggal.

Selain BBLR, bayi kembar kemungkinan juga bisa lahir prematur.

3. Kekurangan nutrisi

Bayi bisa BBLR jika pola makan ibu selama hamil kurang sehat. Seperti diketahui, perkembangan janin selama berada di dalam kandungan sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi sang ibu.

4. Kondisi janin

Gangguan kesehatan pada si bayi bisa membuat BBLR, misalnya cacat lahir hingga terjangkit infeksi saat masih berada di dalam kandungan.

Baca juga: Inilah Alat Deteksi Janin Portabel Pertama di Dunia, Karya Anak Bangsa

5. Postur tubuh ibu

Ukuran berat badan bayi juga dipengaruhi oleh postur tubuh sang ibu. Jika ibu hamil memiliki tubuh pendek dan mungil, kemungkinan bayi yang lahir pun memiliki berat badan relatif kecil.

Bagaimana cara mencegahnya?

Dari penjelasan itu, Syah Rini mengungkapkan, upaya yang paling mungkin dilakukan dengan segera oleh orangtua untuk menghindari bayi memiliki BBLR adalah menjaga kesehatan ibu hamil dan memastikan asupan nutrisi bagi janin.

Ia menyampaikan apabila berat badan janin dinilai rendah, dokter biasanya akan menganjurkan beberapa hal untuk dilakukan. Beberapa hal itu, di antaranya:

  • Konsumsi makanan sehat dengan kalori tambahan, seperti kacang-kacangan, susu, atau keju
  • Ibu hamil harus mencukupi kebutuhan minum dan istirahat
  • Ibu hamil harus tetap tenag dan selalu berfikir positif
  • Ibu hamil bisa mengonsmsi suplemen prenatal sesuai anjuran

“Dengan melakukan anjuran tersebut, mudah-mudahan berat badan janin bisa naik sehingga bayi lahir dengan berat normal,” jelas Syah Rini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau