Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Tikus Meningkat, Waspadai Penyebaran Penyakit

Kompas.com - 01/02/2025, 15:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber ABCNews

 

KOMPAS.com - Perubahan iklim berkontribusi terhadap peningkatan serangan tikus perkotaan secara global. Tikus bukan termasuk zoonosis, tetapi mereka adalah vektor yang dapat menularkan banyak penyakit zoonotik (penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia).

Menurut studi terbaru Science Advances, seiring dengan suhu bumi yang meningkat,
tikus makin mudah berkembang biak, bahkan dalam cuaca buruk yang biasanya menghambat pertumbuhan populasi.

Suhu di perkotaan diperkirakan meningkat antara 1,9 derajat dan 4,4 derajat pada tahun 2100 karena emisi gas rumah kaca, menurut penelitian tersebut.

“Jadi kami membayangkan hal ini mungkin meningkatkan kelangsungan hidup tikus selama musim dingin. Kami cukup yakin bahwa peningkatan asupan makanan juga akan menyebabkan lebih banyak serangan reproduksi pada tikus-tikus ini, yang dapat mempercepat pertumbuhan populasi,” kata Profesor biologi Jonathan Richmond yang menjadi penulis utama studi tersebut kepada ABC News.

Baca juga: Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspada Leptospirosis

Richardson juga menyatakan bahwa berkurangnya vegetasi, ditambah dengan kondisi pemukiman yang lebih padat dan terbatasnya sumber daya pengendalian tikus, membantu tikus berkembang biak di banyak kota di Amerika Utara.

Studi tersebut meneliti data keluhan dan inspeksi masyarakat di 16 kota di seluruh dunia, menemukan bahwa sebagian besar tempat mengalami ledakan populasi tikus. Beberapa tempat mengelola “ratpocalypse” tersebut lebih baik dibandingkan tempat lain.

Di New Orleans dan Tokyo, dua kota dengan tim tanggap hewan pengerat yang kuat dan sistem pelaporan warga yang baik, populasi tikus mulai menyusut.

Ada beberapa alasan yang perlu dikhawatirkan mengenai potensi ledakan tikus.

“Tikus menularkan lebih dari 50 patogen zoonosis. Mereka adalah vektor yang sangat potensial untuk membawa patogen penyebab penyakit," katanya.

Tikus dapat membawa bakteri, virus, dan parasit yang berbahaya bagi manusia melalui gigitan, urin, feses, air liur, atau kutu dan tungau yang menempel pada mereka.

Baca juga: Waspadai Leptospirosis, Infeksi Bakteri Mematikan dari Kencing Tikus

Beberapa penyakit yang ditularkan tikus ke manusia antara lain:

- Leptospirosis, berasal dari urin tikus yang mencemari air atau tanah.

Gejala: Demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan dalam kasus parah bisa menyebabkan gagal ginjal atau meningitis.

- Hantavirus pulmonary syndrome
Disebabkan oleh hantavirus yang menyebar melalui urin, feses, atau air liur tikus yang terhirup manusia.

Gejala: Demam, nyeri otot, batuk, dan dalam kasus parah dapat menyebabkan gangguan pernapasan serius.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau