Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Farid Eka Wahyu Endarto
Dokter Klinik Universitas Negeri Malang

Seorang dokter di Universitas Negeri Malang yang hobi berpetualang, menjelajahi alam. Di luar pekerjaan, adalah seorang suami dan ayah yang sangat mencintai keluarga. Berusaha untuk terus berbagi dan membantu orang menjaga kesehatan dengan cara yang santai dan mudah dipahami. Selaras dengan motto "Sehat adalah sebuah kebebasan tertinggi." - Henri Frederic Amiel

Mengapa Lemak di Perut Lebih Susah Dihilangkan?

Kompas.com - 01/02/2025, 10:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PENUMPUKAN lemak dalam tubuh merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi di seluruh dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kelebihan berat badan dan obesitas telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir.

Data WHO tahun 2021 menunjukkan bahwa sekitar 39 persen orang dewasa di dunia mengalami kelebihan berat badan, dengan distribusi lemak berbeda-beda tergantung pada faktor genetik dan metabolisme individu.

Lemak berlebih dapat menumpuk di berbagai bagian tubuh, tetapi area yang paling sering mengalami akumulasi adalah perut, paha, dan pinggul.

Lemak visceral yang berada di sekitar organ dalam perut memiliki dampak kesehatan yang lebih serius dibandingkan dengan lemak subkutan yang berada di bawah kulit.

Baca juga: Mengenal Autophagy, Sistem Autopilot Tubuh Membakar Lemak

Penimbunan lemak

Lemak dalam tubuh berasal dari kelebihan kalori yang dikonsumsi dibandingkan dengan yang dibakar. Saat asupan kalori lebih tinggi dari kebutuhan energi tubuh, kelebihan energi tersebut disimpan dalam bentuk trigliserida di dalam sel adiposa (lemak).

Penyimpanan ini diatur oleh hormon seperti insulin, yang berperan dalam mengarahkan kelebihan energi ke dalam jaringan lemak.

Lemak berfungsi sebagai cadangan energi yang akan digunakan saat tubuh mengalami defisit kalori. Namun jika terjadi ketidakseimbangan metabolisme, lemak yang tersimpan bisa berlebihan dan berujung pada obesitas.

Lemak di perut terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu lemak subkutan dan lemak visceral.

Lemak subkutan berada tepat di bawah kulit, sedangkan lemak visceral mengelilingi organ dalam seperti hati, pankreas, dan usus.

Lemak visceral lebih aktif secara metabolik dan dapat menghasilkan hormon serta senyawa inflamasi yang meningkatkan risiko penyakit kronis.

Saat tubuh butuh energi tambahan, misalnya saat puasa, ia terlebih dahulu menggunakan sumber energi yang lebih mudah diakses, seperti glikogen dalam otot dan hati, sebelum beralih ke cadangan lemak.

Baca juga: Mengenal Ketosis, Waktu Emas Membakar Lemak

Pembakaran lemak

Pembakaran lemak dalam tubuh tidak terjadi secara merata di semua bagian. Secara umum, tubuh lebih dulu menggunakan lemak yang lebih mudah dipecah, seperti lemak yang tersimpan di sekitar organ vital dan otot.

Lemak subkutan dan visceral baru akan terbakar setelah cadangan energi lain menipis. Faktor seperti tingkat hormon, jumlah reseptor beta-adrenergik, dan aliran darah ke jaringan adiposa juga menentukan kecepatan pembakaran lemak di berbagai area tubuh.

Beberapa faktor spesifik yang menyebabkan lemak perut lebih sulit dihilangkan dibandingkan dengan lemak di bagian tubuh lain adalah:

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

5 Tanda Kerusakan Ginjal yang Bisa Dilihat di Pagi Hari, Apa Saja?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Dukung Sepak Bola Perempuan ASEAN, MSIG Jadi Title Partner Pertama Piala AFF Wanita

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Tanda-tanda Seseorang Menderita Batu Ginjal, Bisa Dilihat dari Urine

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mahfud MD: UGM Bukan yang Palsukan Ijazah Jokowi, Tak Perlu Lagi Terlibat

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Nestapa Pemain Sirkus OCI Taman Safari: Dirantai, Disetrum, hingga Dipisahkan dengan Anak

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ariel NOAH Bebaskan Lagunya Dinyanyikan Tanpa Izin, Ahmad Dhani: Ya Enggak Apa-apa, tapi...

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Ramai soal Uang Kertas Biru tapi Nominal Rp 5.000, Bagaimana Tanggapan BI?

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Eks Karyawan Diana Ungkap Gaji Dipotong Rp 10.000 jika Shalat Jumat, padahal Upah Per Hari Rp 80.000

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Tafsir Hukum Mahfud MD di Tengah Riuh Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi...

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Megawati Mengaku Sedih Mamanya Disebut Sakit-sakitan Padahal Sehat-Sehat Saja

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Sebelum Meninggal, Advokat Hotma Sitompul Sempat Dirawat di RSCM

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ketika Keluarga Hotma Sitompul Ungkap Wasiat dan Tanggapi Kedatangan Desiree Tarigan...

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jadi Bumerang, Tarif Trump Ciptakan Bencana bagi Industri Otomotif AS
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau