KOMPAS.com - Para ahli memperkirakan coronavirus asal China telah menjangkiti hampir 1.700 orang.
Melansir Kompas.com, Minggu (19/1/2020), sudah ada dua orang meninggal dunia karena virus misterius China yang muncul kali pertama di kota Wuhan, pada Desember 2019.
Menurut para ilmuwan dari Pusat Analisis Penyakit Menular Global MRC di Imperial College London kepada BBC, terdapat 41 kasus baru coronavirus yang dikonfirmasi di laboratorium.
Melalui pemodelan wabah berdasarkan virus, populasi lokal, dan data penerbangan, para ahli di Inggris memperkirakan jumlah orang yang terinfeksi mendekati 1.700 orang.
Dari China, coronavirus yang berpotensi mematikan itu juga terdeteksi di Jepang dan ada temuan kasus pneumonia akibat virus misterius tersebut di Thailand.
Baca juga: Virus Misterius China Diduga Telah Menginfeksi 1.700 Orang
Penyebaran virus asal China itu ke beberapa negara membuat sejumlah orang khawatir.
Kendati demikian, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menyerukan kewaspadaan untuk mencegah penularan penyakit ini.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO, Sabtu (18/1/2020), membagikan cara mencegah penularan dan meminimalkan risiko tertular coronavirus. Antara lain:
Q: What can I do to protect myself from #coronavirus?
A: https://t.co/PKzKaO2yfK pic.twitter.com/eNhlhR0PEq
— World Health Organization (WHO) (@WHO) January 17, 2020
Cuti tangan dengan sabun dan air mengalir, atau menggunakan cairan pembersih berbasis alkohol.
Membersihkan tangan secara berkala penting, kendati tangan tampak bersih. Terutama:
Cara membersihkan tangan pun tak sembarangan. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 40 detik.
Untuk pengguna cairan pembersih tangan, gunakan merata di tangan dan biarkan sekitar 20 sampai 30 detik.
Lindungi orang lain tertular sakit dengan cara menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
Tutup dengan tisu, lengan, atau bagian dalam siku untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri saat batuk atau bersin.
Buang tisu bekas batuk dan bersin ke tempat sampah. Lalu, bersihkan tangan kembali setelah itu.
Baca juga: Virus Mematikan Asal China Menyebar ke Negara Lain, Seberapa Perlu Kita Khawatir?