Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Sebut Virus Corona Bisa Bertahan di Air Mani

Kompas.com - 09/05/2020, 14:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Virus corona SARS-CoV-2 disebut dapat bertahan di air mani, bahkan pada tubuh pasien pria yang sedang dalam tahap pemulihan Covid-19.

Simpulan tersebut berdasarkan hasil penelitian ahli di Shangqiu Municipal Hospital China. Riset ini telah dipublikasikan di jurnal JAMA Network Open.

Ahli mengamati kondisi 38 pasien pria yang dirawat di RS setempat selama masa puncak pandemi corona di China, pada Januari-Februari 2020.

Baca juga: Bagaimana Infeksi Virus Corona Bisa Picu Stroke pada Kalangan Muda?

Dari hasil riset, sebanyak 16 persen pasien positif Covid-19 pria masih memiliki virus corona dalam air mani mereka.

Sekitar seperempat pasien tersebut dilaporkan mengalami kondisi infeksi akut dan hampir sembilan persen di antaranya pulih.

"Kami menemukan, SARS-CoV-2 ada dalam air mani pasien positif Covid-19. Virus corona ini juga masih terdeteksi di air mani pasien yang sedang pemulihan," kata Diangeng Li, perwakilan tim peneliti, seperti dilaporkan CNN (9/5/2020).

Ahli juga menyampaikan, bahkan jika virus corona tidak dapat menggandakan diri di sistem reproduksi pria, virus tetap masih bisa bertahan di bagian tubuh kaum Adam tersebut.

"Kondisi ini mungkin dipengaruhi imunitas testis yang istimewa," jelas tim peneliti.

Imunitas yang istimewa artinya, sistem daya tahan tubuh tidak dapat sepenuhnya menjangkau bagian tubuh tertentu untuk menyerbu penyerang virus.

Dalam dunia kesehatan, temuan virus di air mani bukan hal yang baru. Banyak virus yang dapat hidup di saluran reproduksi pria.

Virus Ebola dan Zika juga ditemukan dalam air mani penderita. Virus tersebut kadang masih ditemukan setelah berbulan-bulan pasien pria pulih.

Baca juga: Gejala Infeksi Virus Corona Bisa Berbeda, Tergantung Daya Tahan Tubuh

Kemungkinan penularan virus corona secara seksual

Lewat temuan studi mengenai virus corona di air mani ini penderita Covid-19, para ahli memberikan peringatan awal terkait kemungkinan penularan Covid-19 secara seksual.

"Jika ke depan studi dapat membuktikan SARS-CoV-2 dapat menular secara seksual, transmisi seksual bisa jadi langkah pencegahan penting pada penularan virus corona," tulis tim peneliti.

Sebagai langkah pencegahan penularan virus corona secara seksual, ahli menyarankan agar pasien atau orang yang terindikasi positif Covid-19 menggunakan pengaman saat berhubungan seksual.

Selain itu, ahli juga merekomendasikan agar ke depan ada pemantauan pada perkembangan janin dari kehamilan hasil hubungan seksual dengan pasien Covid-19.

Baca juga: Berapa Lama Sperma Mampu Bertahan di Dalam Rahim?

Kendati ahli dari China menyebut ada kemungkinan penularan atau transmisi seksual virus corona, namun jalur penularan utama Covid-19 masih melalui saluran pernapasan.

"Temuan studi ini menarik sebagai pijakan riset di masa depan. Tapi yang perlu digarisbawahi, sebagian besar virus corona tersebar lewat saluran pernapasan," jelas Julie Dombrowski, MD, MPH, profesor kedokteran dari University of Washingon AS, kepada Men's Health.

Untuk itu, penting bagi setiap orang untuk terus meningkatkan kewaspadaan akan penularan Covid-19 dengan beragam cara mencegah penularan virus corona.

Caranya dengan sebisa mungkin tinggal di rumah, sering cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker saat di tempat umum, dan menjaga daya tahan tubuh tetap prima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau