Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2020, 10:30 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kleptomania adalah gangguan kesehatan mental yang membuat pengidapnya punya keinginan kuat untuk mencuri barang.

Melansir Mayo Clinic, kleptomania berbeda dari pengutil atau orang yang dengan tujuan khusus mengambil barang milik orang lain.

Pengutil mengambil barang milik orang lain untuk alasan ekonomi atau menyakiti hati orang lain. Tidak demikian dengan penderita kleptomania.

Baca juga: Apa itu Kleptomania?

Berikut beberapa ciri-ciri kleptomania atau karakter penderita kleptomania:

  • Motivasi mencuri tidak untuk mencari keuntungan pribadi, balas dendam, atau membenci sesuatu
  • Keinginan mencuri murni karena ada dorongan kuat dari dalam diri sendiri yang sulit dihindari untuk mengambil barang orang lain
  • Aksi mencuri dilakukan secara spontan atau tanpa perencanaan matang
  • Pengidap kleptomania mencuri secara mandiri, tidak dibantu dan melibatkan orang lain
  • Pelaku kleptomania jamak mencuri di tempat umum, seperti toko atau supermarket. Tapi, ada juga yang mencuri di tempat teman atau kenalannya
  • Penderita kleptomania biasanya mengambil barang yang bisa disimpan dan tidak pernah digunakan. Barang itu kerap diberikan pada orang lain atau diam-diam dikembalikan ke tempat tersebut dicuri
  • Dorongan untuk mencuri tersebut bisa datang dan pergi seiring berjalannya waktu

Kleptomania acapkali membuat pengidapnya merasa malu dan takut tersandung masalah hukum.

Namun, mereka tidak kuasa mengelak dari keinginan mencuri akibat gangguan kontrol impuls karena berbagai sebab.

Baca juga: 5 Alasan Kenapa Seseorang Susah Minta Maaf Menurut Psikologi

Penyebab kleptomania

Ilustrasi kleptomaniapinterest.com Ilustrasi kleptomania
Melansir Verywell Mind, hingga kini penyebab pasti kleptomania masih diselidiki.

Untuk sementara, para ahli psikologi menyebut masalah kesehatan mental ini diduga terkait dengan genetik dan lingkungan.

Terdapat tiga penyebab kleptomania ditilik dari beberapa sudut pandang psikologi, antara lain:

  1. Psikoanalisis: pengidap kleptomania terdorong mengambil sesuatu sebagai kompensasi untuk mengobati rasa kehilangan atau terabaikan sebelumnya. Menurut pendekatan ini, gangguan ini bisa diatasi dengan mencari motivasi yang mendasari perilaku kleptomania.
  2. Kognitif-perilaku: kleptomania bisa menjadi kebiasaan karena saat awal mencuri sesuatu, pelakunya bisa aman dari konsekuensi negatif. Setelah itu, timbul dorongan untuk terus mengulanginya. Akhirnya, mencuri jadi kebiasaan untuk menghilangkan stres.
  3. Biologis: kleptomania terjadi karena masalah senyawa kimia di otak. Ada juga studi yang menyebut penyebabnya karena trauma ke bagian lobus frontal di otak. Trauma ini memicu perilaku agresif sampai kognitif seperti seperti kleptomania.

Baca juga: Membongkar Psikologi Kenapa Banyak Orang Percaya Teori Konspirasi

Bayak penderita kleptomania yang hidup dengan merahasiakan masalah kesehatan mentalnya.

Umumnya, mereka khawatir atau takut harus mendapatkan perawatan kesehatan mental. Karena, mereka takut dilaporkan ke pihak berwajib.

Jika Anda tidak bisa berhenti atau terus-menerus ingin mengutil atau mengambil barang orang lain, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter.

Meskipun kleptomania tidak ada obatnya, namun perawatan kesehatan mental dengan obat-obatan dan psikoterapi dapat memutus siklus keinginan mencuri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau