Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Makan Pisang Bisa Bantu Atasi Insomnia?

Kompas.com - 02/07/2020, 19:35 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengalami insomnia atau sulit tidur pada malam hari? Terlalu stres, beban pekerjaan yang berat, atau terlalu lelah bisa jadi adalah penyebabnya.

Tentu saja saat kita mengalami insomnia maka tubuh kita akan terasa tidak nyaman.

Bahkan biasanya insomnia bisa menyebabkan pada pagi hari tubuh kita merasa lemas dan tidak berenergi.

Baca juga: 3 Tips Relaksasi Agar Cepat Tidur Bagi Penderita Insomnia

Saat mengalami insomnia, beraktivitas menjadi hal yang malas dilakukan. Tak heran, banyak orang ingin segera mengatasi masalah tidur yang satu ini.

Di antara banyak hal yang diupayakan untuk mengatasi insomnia, beberapa orang percaya konsumsi pisang mungkin dapat membantu.

Banyak orang percaya makan pisang bisa membuat rasa kantuk cepat datang lalu mudah tertidur.

Namun, benarkah demikian?

Jawabannya adalah benar.

Pisang dipercaya bisa mengatasi insomnia karena kandungan karbohidratnya yang tinggi. Karbohidrat dalam buah pisang ini akan meningkatkan triptofan pada otak.

Triptofan ini yang akan membuat hormon serotonin meningkat dan akhirnya membuat kita mengantuk.

Merangkum dari Web MD, triptofan juga dikenal sebagai substansi pendorong rasa kantuk. Zat ini juga bisa kita temui dalam segelas susu hangat, madu, kacang-kacangan, dan telur.

Selain kandungan karbohidrat yang tinggi, pisang juga bisa membuat kita cepat mengantuk karena kandungan mineralnya yang tinggi.

Kandungan kalium, natrium, dan magnesium pada buah pisang ini juga memberikan efek menenangkan bagi tubuh.

Melansir dari Forbes, kalium dan magnesium merupakan pelemas otot alami. Kandungan ini membuat tubuh menjadi lebih mudah rileks.

Baca juga: Insomnia: Gejala, Penyebab, Dampak dan Cara Mengobati

Tak hanya itu, dikutip dari Livestrong, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Pineal Reasearch menunjukkan orang dewasa yang mengonsumsi pisang dalam dua jam mengalami peningkatan kadar melanin.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau