KOMPAS.com - Penelitian terbaru menunjukkan, tidur dengan pasangan atau orang terkasih dapat membantu tidur lebih nyenyak di malam hari.
Melansir CNN (25/6/2020), orang yang tidur dengan pasangannya di ranjang yang sama cenderung bisa mencapai fase tidur lelap atau eye movement sleep (REM).
Kondisi REM adalah tahap paling penting saat tidur. Fase ini diperlukan tubuh untuk menajamkan ingatan, mengatur emosi, sampai memecahkan masalah.
Baca juga: Susah Tidur di Malam Hari Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa?
Pasangan yang tidur bersama memiliki fase tidur nyenyak yang lebih lama dan jarang terganggu ketimban orang yang tidur sendirian.
Pasangan yang tidur bersama juga bisa menyamakan pola tidur masing-masing. Kondisi ini bagian dari tanda kepuasan sebuah hubungan.
Studi kecil yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Psychiatry itu mengamati kebiasaan tidur 12 pasangan dalam kondisi tubuh sehat.
Mereka diminta tidur bersama pasangan masing-masing di laboratorium khusus sembari dipantau aktivitas tidurnya selama empat malam.
Para peserta penelitian itu dipasangi alat polisomnografi yang bisa memantau aktivitas gelombang otak, pernapasan, ketegangan otot, jantung, sampai gerakan saat tidur.
Baca juga: 5 Cara Menidurkan Bayi yang Susah Tidur
Hasil penelitian menunjukkan, pasangan yang tidur bersama kualitas tidurnya lebih baik karena lebih nyenyak.
Kendari beberapa pasangan cenderung menggerakkan tungkai kakinya saat tidur, tapi otaknya tetap beristirahat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.