Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2020, 10:32 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Mastitis atau infeksi payudara adalah suatu kondisi tubuh yang kerap dialami oleh ibu menyusui.

Mastitis merupakan terjadi mana kala jaringan payudara wanita menjadi bengkak dan meradang. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi pada saluran payudara.

Peradangan yang terjadi pada payudara ini bisa menyebabkan rasa nyeri, bengkak, rasa panas, dan kemerahan. Beberapa perempuan juga melaporkan mereka mengalami demam dan mengigil akibat mastitis.

Baca juga: Berbagai Hal Perihal Menyusui yang Harus Diketahui Wanita

Bahkan, mastitis laktasi dapat menyebabkan rasa lemas hingga sulit merawat buah hati.

Kadang kala, kondisi ini juga memaksa ibu menyapih bayi sebelum waktunya.

Infeksi ini sering terjadi pada satu hingga tiga bulan setelah melahirkan.

Meski begitu, kondisi peradangan payudara juga bisa terjadi pada wanita yang belum pernah melahirkan dan wanita setelah menopause.

Melansir dari Web MD, pada wanita sehat, mastitis jarang terjadi. Tapi pada wanita dengan penyakit kronis, diabetes, AIDS, atau gangguan sistem kekebalan tubuh bisa lebih rentan.

Penyebab mastitis

Pada ibu menyusui, mastitis bisa terjadi karena pengosongan payudara tidak sempurna. Hal ini membuat payudara terasa keras dan bengkak.

Jika berlanjut, kondisi ini bisa menyebabkan abses payudara. Ini berarti terbentuk kumpulan nanah lokal dalam jaringan payudara.

Penyebab lain yang bisa menyebabkan mastitis di antaranya:

  • Saluran payudara tersumbat. Pada kondisi ini, penyumbatan menyebabkan ASI kembali dan menyebabkan infeksi
  • Bakteri memasuki payudara. Bakteri dari permukaan kulit atau mulut bayi bisa memasuki saluran susu melalui celah di kulit puting
  • Susu yang stagnan di payudara. Hal ini bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri yang menyebabkan infeksi.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Menyusui Buat Payudara Kendur?

Faktor risiko mastitis

Merangkum dari Healthline dan Mayo Clinic, ada beberapa hal yang meningkatkan risiko seseorang mengalami mastitis, di antaranya:

  1. Kondisi menyusui pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan 

    Biasanya, pada waktu-waktu ini jumlah ASI sangat banyak dan meningkatkan risiko mastitis.

  2. Puting lecet

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau