KOMPAS.com - Olahraga adalah salah satu langkah pencegahan penyakit jantung.
Aktif bergerak dan rutin berolahraga bisa memperkuat otot jantung, menjaga berat badan ideal, dan mencegah kerusakan arteri.
Rajin melakukan olahraga juga bisa mengontrol kolesterol, gula darah, dan tekanan darah yang jadi biang penyakit jantung dan stroke.
Namun, penderita penyakit jantung tak boleh asal-asalan menjalankan olahraga.
Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan
Melansir laman resmi Heart and Stroke Foundation, penderita perlu mempertimbangkan kapan waktu yang tepat, berapa lama, dan jenis olahraga untuk penyakit jantung.
Sebelum mulai berolahraga, pastikan berkonsultasi dengan dokter ahli jantung dan pembuluh darah sampai ahli kebugaran.
Terutama jika penderita baru mengalami serangan jantung, mengalami sakit dada dan sesak napas, penderita diabetes, atau baru menjalani operasi jantung.
Melansir Medline Plus, aerobik adalah jenis olahraga pas untuk penderita penyakit jantung.
Olahraga aerobik atau kardio adalah jenis olahraga yang bisa merangsang detak jantung dan pernapasan selama latihan.
Aerobik dapat melatih jantung agar lebih efisien dalam menggunakan oksigen dan meningkatkan aliran darah.
Saat penderita penyakit jantung ingin memulai olahraga, awali dengan jenis latihan yang ringan atau lambat.
Pilih aerobik seperti jalan kaki, berenang, jogging ringan, atau bersepeda. Lakukan olahraga ini tiga sampai empat kali seminggu.
Olahraga yang bisa menunjang fleksibilitas otot seperti yoga dan pilates juga bisa membantu otot lebih rileks.
Baca juga: Sakit Dada Tak Selalu Tanda Penyakit Jantung, Berikut Ciri-cirinya
Idealnya, olahraga selama 150 menit setiap minggu sudah baik untuk menunjang kesehatan jantung.