KOMPAS.com - Setiap orang pasti tidak ingin hidup dalam kesepian. Sayangnya, kesepian bisa menyerang siapa saja tanpa pandang status sosial.
Kesepian tidak hanya dialami oleh mereka yang hidup sendirian. Bahkan, seseorang yang hidup dalam popularitas atau selalu berada dikeramaian pun bisa saja merasa sepi sepanjang hidupnya.
Kondisi inilah yang disebut dengan kesepian kronis. Kesepian kronis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kesepian dalam waktu lama.
Seseorang bisa mengalami kesepian ketika kebutuhan mereka akan hubungan sosial tidak terpenuhi.
Tak hanya mempengaruhi kondisi mental, kesepian juga telah terbukti dapat meningkatkan risiko kematian dini.
Baca juga: Sering Lupa dan Bingung Bisa Jadi Tanda Depresi, Kok Bisa?
Salah satu riset yang membuktikan hal tersebut telah diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.
Riset dilakukan oleh seorang profesor psikologi dari University of Chicago, John T. Cacioppo.
Dalam penelitian tersebut, Cacioppo membuktikan bahwa risiko kematian dini meningkat sebesar 14 persen pada orang-orang yang mengalami kesepian kronis.
Kematian tersebut dipicu oleh berbagai penyakit kronis. Dengan kata lain, kesepian dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan kita mengalami berbagai penyakit kronis.
Dalam penelitian tersebut, disebutkan bahwa orang-orang yang kesepian memiliki ekspresi gen conserved transcriptional response to adversity atau CTRA yang besar.
CTRA merupakan gen yang dapat meningkatkan ekspresi gen pemicu inflamasi dan melemahkan ekspresi gen yang membantu meningkatkan respon antivirus.
Itu sebabnya, kesepian bisa memicu peradangan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh. Semua kondsi tersebut berperan besar dalam meningkatkan risiko kematian dini.
Selain merasa sedih berkepanjangan dan hampa, ada berbagai gejala yang bisa terjadi pada mereka yang mengalami kesepian. Berikut gejala tersebut:
Baca juga: Lemak Perut Berlebih Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes, Begini Baiknya
Untuk mengatasi dan mencegah kesepian, kita bisa melakukan hal-ha berikut:
1. Rutin olahraga