KOMPAS.com - Sejak pubertas, secara alami wanita bakal mengalami perubahan hormon yang memengaruhi tingkat kesuburannya.
Proses ini dimulai sejak haid pertama, mencapai puncaknya pada usia 20 tahunan, lalu kesuburan bertahap mulai menurun, sampai tidak bisa hamil lagi.
Masa ketika wanita sudah tidak subur lagi disebut menopause atau mati haid.
Baca juga: 7 Tanda-tanda Menopause pada Wanita
Menopause adalah kondisi saat wanita sudah tidak mengalami siklus menstruasi berturut-turut selama 12 bulan.
Dilansir dari Healthline, menopause bisa terjadi lantaran fungsi indung telur (ovarium) menurun seiring bertambahnya usia.
Penurunan fungsi indung telur ini memengaruhi turunnya produksi hormon kewanitaan yakni estrogen dan progesteron.
Penurunan hormon kewanitaan tersebut berdampak pada tubuh, sehingga wanita bisa merasakan beberapa efek menopause, mulai dari sistem reproduksi sampai saraf.
Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Menopause Dini dan Penyebabnya
Wanita biasanya mengalami menopause di umur antara 45 tahun sampai 55 tahun.
Melansir Verywell Health, sejumlah ahli mendefinisikan masa di antara fase haid pertama dan menopause sebagai pra-menopause.
Setelah memasuki masa pra-menopause, wanita berturut-turut memasuki tahap menopause yakni perimenopause, menopause, dan pasca-menopause.
Baca juga: 6 Efek Menopause pada Tubuh Wanita
Pada fase tersebut, kadar hormon kewanitaan mengalami fluktuasi atau naik turun.
Melansir Medical News Today, wanita umumnya tidak mengalami gejala pra-menopause yang khas.
Pada masa pra-menopause, tanda-tanda menopause seperti sering berkeringat terutama di malam hari, susah tidur, atau siklus haid tak teratur belum muncul.
Selama masa pra-menopause, wanita masih mengalami siklus menstruasi rutin, merasakan masa subur, dan gejala sindrom pramenstruasi (PMS).
Baca juga: Rutin Bercinta Setiap Minggu Bisa Menunda Menopause, Kok Bisa?
Beberapa gejala PMS tersebut antara lain:
Untuk mengatasi rasa tak nyaman yang jadi gejala pra-menopause atau PMS, wanita bisa mengonsumsi obat pereda nyeri.
Wanita juga bisa berkonsultasi ke dokter terkait pil kontrasepsi yang tepat untuk mengurangi ketidaknyamanan selama pra-menopause.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.