KOMPAS.com – Hampir semua penyebab penis keluar darah adalah kondisi berbahaya.
Bahkan jika Anda tidak memiliki gejala lainnya, darah yang keluar dari penis bisa menjadi kejadian mengkhawatirkan yang sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter.
Penyebab darah keluar dari penis dapat berkisar dari aktivitas olahraga sangat berat hingga kondisi medis (penyakit) yang lebih serius.
Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai
Dalam beberapa kasus, adanya gejala lain dapat membantu mempersempit kemungkinan penyebabnya.
Dokter dapat melakukan beberapa pengujian untuk menentukan penyebab yang mendasari kondisi Anda dan membuat diagnosis.
Penis pada dasarnya memiliki dua pekerjaan utama, yakni membantu membawa urine dan air mani keluar dari tubuh.
Kedua tugas ini merupakan hasil akhir dari proses kompleks yang melibatkan bagian dan fungsi tubuh lainnya.
Masalah di bagian “hulu” bisa menyebabkan pendarahan dari penis dan gejala lainnya.
Darah dalam urine
Jika darah muncul di urine Anda (hematuria), masalahnya bisa di mana saja di saluran kemih Anda.
Beri tahu dokter jika Anda mengalami kesulitan buang air kecil atau sakit saat buang air kecil.
Nyeri di punggung dan perut bagian samping Anda bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih (ISK), batu ginjal, atau kondisi terkait.
Urine Anda mungkin terlihat berbeda juga. Perhatikan jika tampak keruh atau lebih gelap dari biasanya.
Baca juga: Penyebab Urine Berbusa dan Cara Mengatasinya
Darah dalam air mani
Darah dalam air mani (hematospermia) bisa disertai dengan rasa sakit saat buang air kecil atau rasa sakit saat ejakulasi.
Keluarnya cairan lain dari penis Anda bisa menjadi gejala penyakit menular seksual (PMS).
Jika pendarahan bersamaan dengan demam, Anda mungkin mengalami infeksi yang memerlukan antibiotik atau obat lain untuk mengobatinya.
Terlepas dari penyebab atau gejala spesifik, Anda harus menemui dokter umum atau dokter urologi.
Dokter urologi adalah dokter spesialis yang mempelajari ilmu tentang sistem saluran kemih (urologi).
Baca juga: 3 Teknik Menunda Ejakulasi untuk Cegah Ejakulasi Dini
Hematospermia dan hematuria adalah gejala yang cukup sering dilihat dokter urologi setiap hari.
Meskipun Anda mungkin merasa canggung untuk mendiskusikan gejala Anda, yakinlah bahwa dokter telah sering mendengarnya dari orang lain.
Penting bagi Anda untuk dapat menjelaskan gejala yang Anda alami selengkap mungkin dan kapan gejala itu pertama kali muncul untuk membantu dokter mendiagnosis kondisi Anda.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab penis keluar darah yang perlu diwaspadia:
1. Pembesaran prostat
Prostat adalah kelenjar kecil yang berfungsi membantu menghasilkan beberapa cairan yang membentuk air mani.
Prostat terletak tepat di bawah kandung kemih dan mengelilingi uretra.
Normalnya prostat seukuran kacang kenari.
Seiring bertambahnya usia pada pria, prostat biasanya akan bertambah besar dan mulai menekan uretra.
Pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah kondisi ketika prostat membesar.
Baca juga: Penyebab Penis Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari
Gejala umum dari pembesaran prostat jika bisa meliputi:
Tekanan pada uretra dapat menyebabkan beberapa darah muncul dalam urine Anda.
Pemeriksaan fisik dan pencitraan, seperti ultrasound (USG) dapat membantu mendiagnosis pembesaran prostat jinak.
Obat-obatan, termasuk alpha blocker dan 5-alpha reductase inhibitor dapat membantu dalam mengecilkan prostat.
Pembesaran prostat jinak dan kanker prostat memiliki gejala yang sama.
Jika dokter Anda mencurigai kanker prostat, mereka mungkin akan merekomendasikan biopsi prostat, di mana sampel jaringan diambil dari kelenjar prostat.
Baca juga: Penis Jarang Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari, Normalkah?
2. Prostatitis
Infeksi bakteri pada prostat atau prostatitis dapat menyebabkan darah dalam urine dan gejala yang mirip dengan pembesaran prostat jinak.
Tes urine terkadang dapat mengungkapkan apakah Anda memiliki infeksi atau tidak.