KOMPAS.com – Pernahkah Anda mengamati air kencing Anda? Adakah busa di sana?
Jika ada, Anda sebaiknya lebih sering mecermatinya.
Apabila kencing berbusa jarang terjadi, hal itu bisa jadi normal.
Di mana, kencing berbusa tersebut kemungkinan disebabkan oleh proses keluarnya urine yang cepat atau santér, misalnya karena Anda baru menahan buang air kecil (BAK).
Baca juga: Kencing Batu: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi
Kencing berbusa juga bisa disebabkan karena kurangnya asupan cairan atau dehidrasi. Untuk mengatasinya, Anda hanya cukup minum air lebih banyak.
Namun, jika kencing berbusa terjadi terus-menrus, Anda patut mewaspadainya karena bisa menjadi tanda masalah lain yang lebih serius.
Melansir Buku Body Sign (2007) oleh Joan Liebmann-Smith, Ph.D. dan Jacqueline Nardi Egan, kencing berbusa bisa jadi tanda yang sangat awal adanya proteinuria, yakni terbentuknya garam-garam empedu atau protein albumin dalam urine.
Proteinuria atau kadang-kadang disebut albuminuria adalah tanda adanya kerusakan ginjal dan penyakit jantung, terutama pada pasien yang mengidap diabetes atau hipertensi.
Urine berbusa juga sering menjadi tanda awal adanya sindrom nefrotik, sebuah gangguan yang serius di mana sistem penyaring ginjal bisa rusak karena infeksi virus, diabetes, dan lupus.
Kondisi itu dapat menyebabkan kelebihan protein hingga mencari jalan menuju urine.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.