KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, didefinisikan sebagai tekanan darah yang mencapai lebih dari atau sama dengan 130/80 mm Hg.
Kondisi ini menjadi perhatian serius apabila dialami oleh ibu hamil.
Jika dikelola dengan baik, tekanan darah tinggi selama kehamilan tidak selalu berbahaya.
Namun, kadang-kadang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah bagi ibu dan bayi yang sedang berkembang.
Baca juga: Memahami Hubungan Diabetes dan Darah Tinggi yang Sering Terjadi Bersamaan
Dihimpun dari Healthline, ada beberapa kemungkinan penyebab tekanan darah tinggi selama kehamilan, antara lain sebagai berikut.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat membuat tekanan darah tinggi lebih mungkin terjadi selama kehamilan.
1. Gaya hidup
Pilihan gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Kelebihan berat badan atau obesitas, atau tidak cukup aktif selama kehamilan merupakan faktor risiko utama untuk tekanan darah tinggi.
Baca juga: Benarkah Bawang Putih Bisa Menurunkan Darah Tinggi?
2. Jenis kehamilan
Wanita yang mengalami kehamilan pertama mereka lebih mungkin untuk memiliki tekanan darah tinggi.
Untungnya, ada kemungkinan lebih rendah dari kondisi ini pada kehamilan berikutnya.
Selain itu, memiliki bayi kembar juga dapat membuat seorang wanita lebih mungkin terkena tekanan darah tinggi karena tubuh bekerja lebih keras untuk memberi makan lebih dari satu bayi.
Menggunakan teknologi bantu (seperti IVF) selama proses pembuahan juga dapat meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi pada wanita hamil.