Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengontrol Tekanan Darah Tinggi selama Pandemi

Kompas.com - 05/07/2021, 16:30 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini semua orang sedang berada di tengah pandemi akibat penyebaran virus corona baru, SARS-CoV-2.

Virus ini dapat menyebabkan penyakit pernapasan yang disebut Covid-19.

Penyakit ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami gejala ringan dan gejala berat.

Merangkum dari Healthline, beberapa kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan seseorang mengalami risiko serius.

Baca juga: 11 Penyebab Lidah Tidak Ada Rasa, Tak Hanya Covid-19

Salah satu risiko kesehatan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami risiko serius adalah tekanan darah tinggi.

Kaitan Covid-19 dan tekanan darah tinggi

Secara ringkas, seseorang disebut memiliki tekanan darah tinggi ketika tekanan darahnya lebih dari 130/80 mmHg.

Penelitian tahun 2020 berjudul “Association of hypertension and antihypertensive treatment with COVID-19 mortality: a retrospective observational study” menyelidiki lebih dari 2.800 orang yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 yang dikonfirmasi di Cina.

Adapun hasil penelitiannya adalah sebagai berikut.

  • Dari semua peserta penelitian, 29,5 persen memiliki tekanan darah tinggi. Dari mereka yang memiliki tekanan darah tinggi, 83,5 persen menggunakan obat untuk mengelola kondisi mereka.
  • Ada peningkatan dua kali lipat dalam risiko kematian akibat Covid-19 pada orang dengan tekanan darah tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki tekanan darah tinggi.
  • Mereka yang memiliki tekanan darah tinggi yang tidak menggunakan obat untuk mengelola kondisinya memiliki risiko kematian yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang menggunakan obat tekanan darah.
  • Setelah meta-analisis, obat tekanan darah seperti ACE inhibitor dan ARB dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah.

Baca juga: Tips Mencegah Covid-19 untuk Penderita Asma

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) baru-baru ini memperbarui daftar faktor yang menempatkan seseorang pada peningkatan risiko penyakit serius akibat Covid-19.

Seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi tertentu, yakni hipertensi pulmonal, memiliki risiko paling besar.

Selain itu, beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang berpotensi mengalami Covid-19 serius adalah sebagai berikut.

  • usia lanjut
  • kanker
  • kardiomiopati
  • penyakit ginjal kronis
  • penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • penyakit arteri koroner
  • gagal jantung
  • kegemukan
  • hipertensi paru
  • anemia sel sabit
  • diabetes tipe 2
  • sistem kekebalan yang melemah karena transplantasi organ

Cara mengontrol tekanan darah tinggi selama pandemi

Pandemi COVID-19 membuat banyak orang stres.

Namun, mereka yang memiliki tekanan darah tinggi mungkin merasakan peningkatan beban pada kesehatan fisik dan mental mereka karena potensi risiko penyakit yang lebih serius.

Banyak orang mungkin bertanya-tanya apa yang dapat dilakukan untuk membantu mengelola tekanan darah serta kesehatan mental dan fisik selama pandemi.

Baca juga: Tata Cara Membuang Sampah Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan.

  • Pilih makanan yang menyehatkan jantung, contohnya sayuran, buah-buahan, biji-bijian, produk susu rendah lemak, dan daging seperti ikan atau unggas.
  • Hindari atau batasi makanan dan minuman yang meningkatkan tekanan darah. Mungkin tergoda untuk makan makanan yang lezat, tetapi banyak dari makanan ini yang tinggi garam dan lemak sehingga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Makanan atau minuman yang mengandung kafein atau alkohol juga dapat meningkatkan tekanan darah.
  • Tetap aktif. Berolahraga selalu baik untuk kesehatan dan sering kali dapat mengangkat suasana hati. Berolahraga juga dapat membantu menurunkan tekanan darah.
  • Perhatikan obat-obatan. Ketahuilah bahwa beberapa obat dapat meningkatkan tekanan darah, misalnya NSAID, pil KB, dan kortikosteroid.
  • Berhenti merokok. Merokok dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan dapat menyebabkan penyakit jantung.
  • Batasi berita. Sangat penting untuk mengetahui kabar terkini. Namun, terlalu banyak informasi terkadang malah menjadikan seseorang mengalami stres. Oleh karena itu, batasi dalam mengonsumsi informasi.
  • Sibukkan diri. Tetap sibuk dan memiliki rutinitas yang teratur dapat membantu mengalihkan pikiran dari peristiwa terkini. Ada banyak cara untuk tetap sibuk, seperti melakukan pekerjaan atau melakukan hobi yang disukai.
  • Cobalah beberapa teknik manajemen stres. Ada beberapa teknik yang dapat membantu menurunkan tingkat stres, seperti yoga, meditasi, dan latihan pernapasan.
  • Tetap terhubung. Meski physical distancing, seseorang harus tetap bisa terhubung dengan orang lain dengan memanfaatkan berbagai teknologi, seperti telepon, chatting, atau teleconference.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com