KOMPAS.com - Siapa yang tidak suka dengan fried chicken, french fries, pizza, burger, dan semacamnya?
Hampir kita semua mungkin suka dengan jenis makanan Barat tersebut dan bahkan mungkin ada yang sampai kecanduan.
Namun, tahukah kamu jenis makanan Barat tersebut memiliki dampak buruk bagi fungsi otak kita, jika dimakan berlebihan?
Baca juga: 5 Hal yang Terjadi Jika Kamu Sering Makan Junk Food
Mengutip Medical News Today, makanan Barat disebut oleh para ahli kesehatan sebagai Diet Standar Amerika.
Biasanya makanan ini mengandung lebih banyak kalori dan lemak yang lebih tinggi serta nilai gizi yang lebih rendah.
Mengutip Science Direct, makanan Barat atau diet Barat ini didefinisikan sebagai makanan yang kaya lemak jenuh, karbohidrat olahan, dan garam.
Makanan Barat dikaitkan dengan peningkatan prevalensi gangguan metabolisme, termasuk:
Makanan Barat dicirikan dengan makanan yang sangat enak yang dapat memicu perilaku seperti kecanduan makan.
Orang yang sudah kecanduan akan mencari dan makan berlebihan terhadap makanan yang mengandung lemak dan gula. Akibatnya, akan menyebabkan perubahan jangka panjang di otak.
Tingkat dopamin otak dapat meningkat setelah mengkonsumsi profil makanan Barat. Sedangkan, ekspresi reseptor dopamin menurun.
Baca juga: Dampak Konsumsi Junk Food pada Penderita Diabetes
Mengutip News Medical, sebuah penelitian menemukan bahwa makan makanan olahan tinggi, seperti junk food yang merupakan bagian dari diet Barat, dapat merusak bagian otak untuk mengendalikan nafsu makan diri, yang dapat menyebabkan makan berlebihan.
Penelitian tersebut dikerjakan oleh tim peneliti dari Macquarie University dan Griffith University di Australia, University of Sussex di Inggris, serta Yale University dan American University di Amerika Serikat.
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Royal Society Open Science, tim menunjukkan bahwa hanya dalam satu minggu, makan makanan Barat dapat secara signifikan mengubah fungsi otak, dengan peserta penelitian melakukan tes belajar dan memori yang lebih buruk.
Lebih lanjut, makanan Barat dikaitkan dengan kebiasaan makan berlebihan dan keinginan untuk makanan manis setelah mengonsumsi makanan biasa.
Untuk sampai pada temuan mereka, para peneliti merekrut 110 siswa berusia antara 20-25 tahun di sebuah universitas Australia.