KOMPAS.com - Alopecia areata adalah penyakit autoimun yang menyerang folikel atau tempat tumbuhnya rambut.
Normalnya, rambut seseorang biasanya rontok sekitar 50 sampai 100 helai per hari Namun, penyakit autoimun ini menyebabkan rambut rontok berlebihan sampai memicu kebotakan.
Tak hanya di bagian kepala, rambut rontok pada penderita alopecia areata juga bisa terjadi di alis, bulu mata, wajah, atau bagian tubuh yang ditumbuhi rambut lainnya.
Baca juga: Kenali Apa itu Alopecia Areata, Rambut Rontok Karena Penyakit Autoimun
Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan terlihat sangat parah, lalu sembuh dengan sendirinya, kemudian kambuh pada suatu ketika.
Untuk mengenal lebih dekat dengan penyakit ini, kenali penyebab alopecia areata dan siapa saja yang rentan mengalaminya.
Dilansir dari laman resmi American Academy of Dermatology Association, penyebab alopecia areata berasal dari penyakit autoimun.
Dalam kondisi normal, sistem kekebalan tubuh bertugas melindungi tubuh ketika menghadapi kuman atau biang alergi.
Namun, sel-sel sistem kekebalan tubuh penderita alopecia areata mengalami gangguan, sehingga justru menyerang folikel rambut penderita dan menyebabkan rambut rontok.
Semakin banyak folikel rambut yang diserang sistem daya tahan tubuh, maka semakin banyak rambut yang rontok.
Meskipun folikel rambut kerap diserang sistem kekebalan tubuh, tapi jarang ada folikel rambut yang sampai rusak. Dengan kata lain, rambut penderita tetap bisa tumbuh setelah rontok.
Baca juga: Penyebab Rambut Rontok setelah Covid-19 dan Cara Mengatasinya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.