KOMPAS.com - Hormon tidak seimbang adalah kondisi saat tubuh mengalami kelebihan atau kekurangan hormon tertentu.
Dilansir dari Cleveland Clinic, hormon adalah zat kimia di dalam tubuh yang bertugas menyampaikan pesan melalui darah ke organ, kulit, otot, dan jaringan lainnya.
Sedikitnya terdapat 50 jenis hormon di dalam tubuh. Fungsi hormon tersebut ada yang mengontrol metabolisme, homeostatis, tumbuh kembang, fungsi seksual, reproduksi, siklus tidur dan terjaga, sampai suasana hati.
Baca juga: Jerawat Hormonal: Penyebab, Ciri-ciri, Cara Menghilangkan
Hormon yang tidak seimbang bisa membuat fungsi tubuh terganggu dan memicu beragam masalah kesehatan.
Kondisi ini bisa bersifat sementara atau berkepanjangan, tergantung akar penyebabnya. Untuk meningkatkan kewaspadaan pada gangguan ketidakseimbangan hormon, kenali beberapa ciri-cirinya.
Setiap perubahan kecil kadar hormon di dalam tubuh bisa berdampak pada kesehatan.
Dilansir dari Hormone Health, berikut beberapa ciri-ciri hormon tidak seimbang yang perlu diwaspadai:
Perubahan hormon seks, terutama estrogen, bisa memengaruhi hormon seretonin yang mengatur suasana hati. Akibatnya, orang dengan hormon tidak seimbang lebih murung, sedih, mudah emosi, dan lebih sensitif.
Gangguan hormon juga bisa menyebabkan tumbuhnya benjolan fibroid di sekitar rahim. Kondisi ini ditandai dengan haid yang sangat sakit atau banyak, sering kencing, sakit punggung bawah, sembelit, dan nyeri saat bercinta.
Hormon tidak seimbang juga bisa membuat libido atau gairah seks menurun. Kondisi ini bisa dirasakan pria maupun wanita.
Baca juga: Kenali Apa itu PCOS dan Cara Mengatasinya
Hormon tidak seimbang juga bisa menyebabkan susah tidur di malam hari. Kondisi ini juga bisa membuat produksi keringat di malam hari meningkat, yang pada akhirnya membuat orang jadi semakin susah istirahat di malam hari.
Kenaikan berat badan tanpa sebab jelas juga bisa jadi ciri-ciri hormon tidak seimbang. Kondisi ini bisa terjadi ketika tubuh kekuranga hormon tiroid yang mengatur metabolisme, hormon berlebih merangsang munculnya kista di ovarium, dan perubahan hormon selama menopause.
Jerawat kronis atau berkepanjangan pada orang dewasa bisa jadi tanda kekurangan hormon estrogen atau kelebihan hormon androgen. Selain jerawat, orang dengan gangguan hormon juga sering merasakan kulitnya gatal dan kering.
Hormon tidak seimbang bisa menyebabkan masalah kesuburan, terutama pada wanita. Kelebihan hormon perangsang folikel (FSH) bisa mengurangi peluang kehamilan, sedangkan kekurangan hormon luteinizing yang merangsang pelepasan sel telur dan memproduksi progesteron, juga dapat menyebabkan masalah kesuburan.
Baca juga: Gejala PCOS pada Wanita dan Penyebabnya
Hormon tidak seimbang bisa memicu sakit kepala berkepanjangan atau kronis. Perubahan hormon sementara yang ditandai dengan sakit kepala biasanya terjadi di sekitar siklus haid, kehamilan, atau menopause.