KOMPAS.com - Salah satu penyakit yang mengintai sistem reproduksi wanita adalah poly-cystic ovary syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik.
PCOS ditandai dengan gejala haid tidak teratur, rambut di wajah dan tubuh tumbuh berlebihan, dan tumbuh banyak kantung berisi cairan seperti kista di indung telur.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali apa itu PCOS dan cara mengatasinya.
Baca juga: Gejala PCOS pada Wanita dan Penyebabnya
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, PCOS adalah kelainan yang membuat indung telur menghasilkan hormon androgen berlebihan.
Dalam kondisi normal, kadar hormon seks pria ini di dalam tubuh wanita relatif kecil.
Perlu diketahui, ovulasi dapat terjadi ketika sel telur yang matang terlepas dari ovarium atau indung telur.
Jika tidak dibuahi sperma, sel telur ini akan meluruh dan keluar dari tubuh selama haid.
Di beberapa kasus, wanita tidak dapat menghasilkan cukup hormon untuk berovulasi. Kondisi ini bisa membuat kista kecil-kecil tumbuh di indung telur.
Kista tersebut juga menghasilkan hormon seks androgen. Sehingga, wanita penderita PCOS memiliki kadar hormon androgen yang tinggi.
Penyebab PCOS hingga kini belum diketahui secara pasti. Namun, faktor keturunan, resistensi insulin, obesitas bisa membuat wanita berisiko terkena penyakit ini.
Baca juga: Apakah Penderita PCOS Bisa Hamil?
PCOS tidak dapat disembuhkan. Tapi, beberapa perawatan dan terapi dapat membantu mengurangi gejala PCOS.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa cara mengatasi PCOS:
Dokter biasanya meresepkan obat untuk membantu melancarkan siklus haid dan mengurangi gejala PCOS.
Obat-obatan ini bisa berupa pil KB kombinasi, terapi progestin, obat untuk membantu ovulasi, obat pengontrol gula darah, dan obat untuk mengurangi pertumbuhan rambut yang berlebihan.
Baca juga: Diet yang Tepat untuk Penderita PCOS
Penderita PCOS yang berat badannya di atas normal dianjurkan untuk menjaga berat badannya agar tetap ideal.