Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2022, 19:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline, NHS

KOMPAS.com - Tuberkulosis (TBC) adalah infeksi menular yang biasanya menyerang paru-paru Anda.

Penyakit ini juga dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh Anda, seperti otak dan tulang belakang.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2020, sekitar 1,5 juta orang meninggal karena tuberkulosis.

Data WHO juga memposisikan TBC pada nomor 13 sebagai penyebab utama kematian terbanyak di dunia.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Kanker Hati yang Penting Diterapkan

Apa penyebab penyakit TBC?

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri TBC ditularkan melalui droplet yang terinfeksi di udara.

Begitu tetesan ini memasuki udara, siapa pun di dekatnya dapat menghirupnya. Seseorang dengan TBC dapat menularkan bakteri melalui:

  • bersin
  • batuk
  • berbicara.

Orang dengan sistem kekebalan yang berfungsi dengan baik mungkin tidak mengalami gejala TBC, bahkan jika mereka telah tertular bakteri tersebut.

Kondisi ini sebagai sebagai infeksi TBC laten atau tidak aktif. Sekitar seperempat dari populasi dunia memiliki TB laten.

TBC laten tidak menular, tetapi dapat menjadi penyakit aktif dari waktu ke waktu.

Sementara itu, penyakit TBC aktif memiliki sifat yang sangat menular.

Apakah TBC bisa disembuhkan?

Kabar baiknya, penyakit TBC bisa disembuhkan juka diobati dengan baik. Biasanya, penyakit ini bisa disembuhkan dengan pemberian antiobiotik rutin selama enam bulan.

Jenis antibiotik yang diberikan juga berbeda-beda karena beberapa bentuk TBC resisten terhadap antibiotik tertentu.

Terkadang, pengobatan bisa melibatkan kebih dari enam jenis obat yang berbeda.

Pengobatan penyakit TBC terkadang tidak memerlukan isolasi. Namun, pasien harus mengambil tindakan pencegahan dasar untuk menghentikan penyebaran infeksi ke orang lain.

Tindakan pencegahan yang dilakukan agar tidak terjadi penularan antara lain:

  • menutup mulut saat batuk, bersin, dan tertawa.
  • buang tisu bekas dengan hati-hati ke dalam kantong plastik tertutup
  • buka jendela jika memungkinkan untuk memastikan pasokan udara segar yang baik di area tempat Anda menghabiskan waktu
  • hindari tidur di kamar yang sama dengan orang lain.
  • hindari melakukan aktivitas yang melibatkan banyak orang sampai Anda dinyatakan aman dari TBC.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan Saat Flu

Jika Anda melakukan kontak dekat dengan seseorang yang menderita TBC, Anda mungkin harus menjalani tes untuk melihat apakah Anda juga terinfeksi.

Tes untuk diagnosis TBC dapat mencakup rontgen dada, tes darah, dan tes kulit yang disebut tes Mantoux.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau