Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2022, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kanker payudara adalah kanker paling mematikan di Indonesia, sangat penting untuk kita menerapkan cara mencegahnya.

Mengutip Kementerian Kesehatan, kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.

Data Globocan pada 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6 persen) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia.

Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.

Baca juga: Payudara Sakit tapi Tidak Ada Benjolan, Ciri-ciri Kanker Payudara?

Mengutip Cleveland Clinic, kanker payudara terjadi ketika sel-sel di payudara Anda tumbuh dan membelah secara tidak terkendali, menciptakan massa jaringan yang disebut tumor.

Kanker payudara juga dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh Anda dan membentuk tumor baru, yang disebut metastasis.

Gejala kanker payudara bisa termasuk:

  • Merasakan adanya benjolan di payudara
  • Mengalami perubahan ukuran payudara
  • Melihat perubahan pada kulit payudara.

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang Anda terkena kanker payudara, di antaranya:

  • Usia: semakin tua semakin berisiko
  • Jenis kelamin: wanita lebih berisiko dari pada pria
  • Riwayat keluarga dan genetik
  • Riwayat menyusui
  • Merokok
  • Peminum alkohol
  • Obesitas
  • Paparan radiasi

Baca juga: 5 Makanan Pembunuh Sel Kanker Payudara

Pencegahan

1. Mengetahui riwayat keluarga

Mengutip Prevention, sekitar 5-10 persen dari semua penyakit kanker, termasuk kanker payudara, bersifat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya (herediter) melalui berbagai gen yang bermutasi.

Riwayat keluarga ayah sama pentingnya dengan keluarga ibu.

Sehingga, cara mencegah kanker payudara adalah dengan mengetahui riwayat keluarga baik terhadap kanker payudara maupun jenis kanker lainnya.

Pria dapat membawa beberapa gen abnormal yang sama, seperti BRCA1 dan 2.

Itu meningkatkan risiko tidak hanya kanker payudara, tetapi juga:

  • Kanker ovarium pada wanita
  • Kanker pankreas pada pria dan wanita,
  • Kanker prostat dan testis dini pada pria.

Menurut National Cancer Institute, penelitian menunjukkan bahwa sekitar 72 persen wanita yang mewarisi mutasi BRCA1 dan 69 persen yang mendapatkan mutasi BRCA 2, akan mengembangkan kanker payudara pada saat mereka mencapai usia 80 tahun.

Jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kanker khususnya payudara, Anda bisa mengantisipasi dengan melakukan pemeriksaan dini sambil menerapkan pola hidup sehat.

Baca juga: Bagaimana Kanker Payudara Memengaruhi Kesehatan Tubuh?

2. Deteksi dini

Mengutip Prevention, deteksi dini dapat menjadi cara mencegah kanker payudara.

Jika pun hasil diagnosis kanker payudara Anda positif, deteksi dini dapat meningkatkan peluang untuk sembuh.

Menurut American Cancer Society (ACS), tingkat kelangsungan hidup 5 tahun untuk kanker payudara yang dideteksi dini adalah 99 persen.

Baca juga: 7 Gejala Kanker Payudara Stadium Awal yang Tak Boleh Diabaikan

3. Menghindari tes skrining yang tidak perlu

Mengutip Prevention, mammogram adalah tes skrining untuk melihat gambaran kelenjar payudara dan jaringan di sekitarnya, jadi pokok dari pengawasan kanker payudara.

Dalam salah satu prosedur pilihannya dilakukan paparan radiasi pengion, yang merupakan jenis dalam banyak tes skrining berteknologi tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com