KOMPAS.com - Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab keguguran, sehingga calon ibu dan ayah harus ekstra memperhatikan kesehatan janin.
Mengutip Healthline, keguguran sering terjadi selama 3 bulan pertama (trimester I) kehamilan.
Dalam beberapa kasus keguguran terjadi begitu cepat, bahkan saat Anda belum menyadari sedang hamil.
Tanda keguguran paling umum adalah muncul bercak hingga pendarahan vagina yang mengeluarkan gumpalan darah dan jaringan janin.
Ada berbagai alasan medis yang menjadi penyebab keguguran, selain mungkin juga karena gaya hidup Anda yang tidak sehat.
Penyebab keguguran sebagian dapat dicegah, banyak kasus juga yang tidak dapat dihindari.
Berikut macam penyebab keguguran yang dapat membantu calon ibu dan ayah lebih memahami risiko keguguran:
Baca juga: 11 Ciri-ciri Keguguran yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Mayo Clinic, sebagian besar penyebab keguguran adalah janin tidak berkembang seperti yang diharapkan.
Sekitar 50 persen keguguran dikaitkan dengan kelebihan atau kekurangan kromosom.
Paling sering, masalah kromosom diakibatkan oleh kesalahan yang terjadi secara kebetulan saat embrio membelah dan tumbuh. Bukan masalah yang diwarisi dari orang tua.
Mengutip Flo Health, ada pun beberapa contoh masalah kromosom penyebab keguguran sebagai berikut:
Baca juga: Tanda-tanda Keguguran Tidak Lengkap dan Cara Mengatasinya
Mengutip Flo Health, masalah kesehatan jangka panjang (kronis) pada wanita hamil berpotensi menjadi penyebab keguguran.
Beberapa masalah kesehatan kronis tersebut bisa meliputi:
Mengutip Flo Health, banyak infeksi pada wanita hamil dapat menyebabkan keguguran. Infeksi penyebab keguguran dapat meliputi:
Baca juga: 10 Larangan untuk Ibu Hamil Agar Tidak Keguguran
Mengutip Flo Health, leher rahim (serviks) yang melemah biasanya menjadi penyebab keguguran pada trimester ke-2 kehamilan.