Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Ciri-ciri Keguguran yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 23/03/2022, 08:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Keguguran memiliki beberapa ciri-ciri yang harus diwaspadai oleh setiap ibu hamil.

Mengutip WebMD, keguguran adalah kehilangan bayi sebelum minggu ke-20 kehamilan.

Istilah medis untuk keguguran adalah aborsi spontan. Bukan aborsi dalam arti umum yang kehilangan bayi secara disengaja.

Sebanyak 50 persen dari semua kehamilan berakhir dengan keguguran.

Paling sering sebelum seorang wanita melewatkan periode menstruasi atau mengetahui bahwa mereka hamil.

Sekitar 15-25 persen dari kehamilan yang diketahui akan berakhir dengan keguguran.

Lebih dari 80 persen keguguran terjadi dalam 3 bulan pertama kehamilan.

Baca juga: Benarkah Nanas Bisa Memicu Keguguran?

Ciri-ciri

Mengutip WebMD, ciri-ciri keguguran dapat diamati dari kondisi ibu hamil sebagai berikut:

  1. Pendarahan yang berubah dari ringan ke berat
  2. Kram parah
  3. Sakit perut
  4. Kelelahan
  5. Sakit punggung ringan hingga berat
  6. Demam (diikuti salah satu gejala ini
  7. Penurunan berat badan ibu hamil
  8. Lendir putih ke merah mudaan
  9. Kontraksi
  10. Keluarnya jaringan yang terlihat seperti gumpalan darah dari vagina
  11. Tanda-tanda kehidupan janin menurun.

Baca juga: Setelah Keguguran, Kapan Bisa Haid Lagi?

Jenis

Mengutip Healthline, ada banyak jenis keguguran secara medis.

Jenis keguguran tergantung pada gejala dan tahap kehamilan, yaitu:

  1. Keguguran total: semua jaringan kehamilan telah dikeluarkan dari tubuh.
  2. Keguguran tidak lengkap: beberapa jaringan atau bahan plasenta telah keluar, tetapi beberapa masih tersisa di tubuh ibu hamil.
  3. Keguguran yang terlewatkan: embrio mati tanpa sepengetahuan ibu hamil dan tidak keluar dari rahim.
  4. Keguguran yang terancam: pendarahan dan kram menunjukkan kemungkinan keguguran yang akan datang.
  5. Keguguran yang tak terhindarkan: adanya pendarahan, kram, dan pelebaran serviks menunjukkan bahwa keguguran tidak dapat dihindari.
  6. Keguguran septik: keguguran yang karena infeksi di dalam rahim.

Baca juga: 6 Penyebab Keguguran Berulang pada Ibu Hamil

Diagnosis Keguguran

Mengutip WebMD, diagnosis keguguran dilakukan dokter dengan beberapa tes berikut ini: 

  • Pemeriksaan panggul: dokter akan memeriksa untuk melihat apakah serviks ibu hamil tersebut sudah mulai melebar.
  • Tes USG: tes ini menggunakan gelombang suara untuk memeriksa detak jantung bayi. Jika hasilnya tidak jelas, ibu hamil dapat kembali untuk tes lain dalam seminggu.
  • Tes darah: dokter menggunakannya untuk mencari hormon kehamilan dalam darah ibu hamil dan membandingkannya dengan kadar sebelumnya. Dokter mungkin juga tes anemia, jika ibu hamil mengalami banyak pendarahan.
  • Tes jaringan: jika jaringan keluar dari tubuh  melalui vagina, dokter mungkin mengirimkannya ke laboratorium untuk memastikan bahwa ibu hamil mengalami keguguran. Ini juga dapat membantu memastikan tidak ada penyebab lain dari gejala yang dialami.
  • Tes kromosom: jika ibu hamil mengalami 2 kali atau lebih keguguran, dokter mungkin akan melakukan tes ini pada ibu hamil dan pasangannya untuk melihat penyebabnya.

Baca juga: 7 Tips Program Hamil Setelah Keguguran

Beda pendarahan keguguran atau haid

Ibu hamil perlu tahu perbedaan pendarahan yang mungkin terjadi karena keguguran dengan datangnya haid.

Sebab, sering kali kegguran terjadi pada awal kehamilan yang bahkan wanita belum tahu dirinya hamil.

Mengutip Healthline, saat mencoba membedakan antara haid dan keguguran, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan:

  • Gejala: sakit punggung atau perut yang ringan hingga berat, serta keluarnya cairan dan gumpalan besar dapat mengindikasikan keguguran.
  • Waktu: keguguran di awal kehamilan dapat disalahartikan sebagai haid. Namun, ini lebih kecil kemungkinannya setelah 8 minggu memasuki kehamilan.
  • Durasi gejala: gejala keguguran biasanya memburuk dan berlangsung lebih lama dari satu periode haid.

Jika seorang wanita mengalami pendarahan hebat dan menduga mengalami kehamilan, disarankan untuk cek ke dokter.

Baca juga: Setelah Keguguran, Kapan Bisa Hamil Lagi?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau