KOMPAS.com - Penyebab sakit perut di atas kemaluan wanita bisa berasal dari bagian panggul.
Dilansir dari MSDManuals, nyeri panggul ini paling terasa di bagian paling bawah perut, tepatnya di antara bagian bawah pusar dan di atas kemaluan wanita.
Penyebabnya bisa berasal dari gangguan reproduksi, saluran kencing, pencernaan, serta sistem otot, jaringan ikat, saraf, atau tulang dan sendi. Simak penjelasan berikut.
Baca juga: 12 Penyebab Sakit Perut Kanan Bawah pada Wanita
Ada banyak kemungkinan penyebab sakit perut di atas kemaluan wanita, berikut beberapa di antaranya:
Dilansir dari WebMD, sindrom iritasi urus bisa menyebabkan sakit perut di bagian bawah, kram perut, dan kembung. Selain itu, wanita yang terkena penyakit ini bakal sering diare atau sembelit.
Nyeri saat haid atau menjelang haid (PMS) juga bisa menyebabkan bagian bawah perut di atas kemaluan wanita terasa sakit. Rasa sakitnya kerap menjalar ke bagian punggung dan bisa bertahan selama satu sampai tiga hari.
Kehamilan ektopik adalah gangguan kehamilan yang terjadi ketika embrio tumbuh dan terbenam di saluran tuba atau bagian luar rahim. Komplikasi kehamilan ini memicu nyeri panggul tajam, pendarahan, mual, dan pusing.
Baca juga: 6 Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah sesuai Lokasi Nyeri
Infeksi menular seksual pada wanita isa menyebabkan sakit perut di bagian bawah yang parah, demam, keputihan abnormal, dan rasa nyeri saat berhubungan seks dan kencing. Penyakit ini perlu diobati sampai tuntas karena bisa merusak rahim, indung telur, dan saluran tuba wanita.
Terbentuknya kista di indung telur wanita bisa menyebabkan nyeri panggul, perut bengkak, dan terasa kembung. Jika kista pecah atau terpuntir, wanita bisa mrasakan sakit perut di atas kemaluan yang sangat parah.
Tumbuhnya jaringan fibrosa di dinding rahim bisa menyebabkan sakit perut di bagian bawah. Nyerinya terkadang menjalar sampai ke punggung, haid sangat banyak, pendarahan, dan seks terasa menyakitkan. Penyakit ini jamak menyerang wanita berusia 30 tahunan dan 40 tahunan.
Baca juga: 7 Penyebab Sakit Perut Kanan Atas, Bisa Gangguan Ginjal sampai Hati
Endometriosis adalah pertumbuhan jaringan di luar rahim yang mirip dengan jaringan rahim. Jaringan abnormal ini bisa tumbuh di indung telur, saluran tuba, kandung kemih, usus, atau bagian tubuh lainnya. Pertumbuhan jaringan ini bisa menyebabkan nyeri panggul.
Batu ginjal bisa terbentuk ketika endapan garam dan mineral mengeras dan mengendap di kandung kemih. Penyakit ini bisa menyebabkan sakit perut di atas kemaluan wanita, terutama ketika batu ginjal masuk ke saluran urine dan berupaya keluar lewat urine saat kencing.
Peradangan kandung kemih juga bisa jadi salah satu penyebab sakit perut di atas kemaluan wanita. Selain nyeri panggul, penderita bisa mengalami gejala sering kencing, sakit saat kencing, dan nyeri saat berhubungan seks.
Baca juga: 9 Penyebab Sakit Perut Bagian Atas
Seiring bertambahnya usia, kandung kemih atau rahim bisa menurun di posisi yang lebih rendah dibandingkan biasanya. Kondisi ini bisa menekan dinding vagina dan memicu rasa nyeri di perut bagian bawah wanita. Rasa sakit atau nyerinya terkadang menjalar di selangkangan atau punggung bagian bawah.
Penyebab sakit perut di atas kemaluan wanita yang berkepanjangan atau kambuhan selama lebih dari enam bulan terkadang berasal dari nyeri panggul kronis.
Mengingat ada banyak kemungkinan penyebab sakit perut di atas kemaluan wanita, ada baiknya wanita yang merasakan nyeri ini untuk waspada.
Terutama jika rasa nyeri disertai pusing, hilang kesadaran, tekanan darah turun, demam, keluar keringat dingin, pendarahan setelah menopause atau saat hamil, atau sakitnya sangat parah.
Segera konsultasikan ke dokter agar masalah kesehatan ini bisa segera diketahui penyebab pastinya dan diobati dengan tepat.
Baca juga: 15 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan Bawah, Tak Selalu Usus Buntu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.