KOMPAS.com - Semua wanita tentu ingin memiliki vagina yang sehat sehingga berusaha untuk membersihkan dan menjaga organ intimnya tersebut.
Vagina yang sehat ditandai dengan kadar asam pH natural. Dilansir dari Everyday Health, pH vagina yang sehat sekitar 3,8-4,5.
Ketika keseimbangan pH vagina terganggu, kelamin wanita dapat dengan mudah kemasukan bakteri hingga mengalami infeksi saluran kemih (ISK).
Baca juga: Macam-macam Penyebab Urine Keruh: Batu Ginjal hingga Infeksi Vagina
Direktur Program Pengobatan Seksual Wanita, Leah Millheiser, kepada Everyday Health menyebutkan vagina yang sehat hanya mengeluarkan cairan keputihan sekitar satu sendok teh per hari.
Sementara itu, vagina dikatakan tidak sehat apabila mengeluarkan bau menyengat, ketidaknyamanan di area pinggul, vulva, atau muncul rasa gatal dan sensasi terbakar.
Demi menjaga kesehatan vagina, ada beberapa cara yang dapat Anda terapkan, yaitu:
Tingkat pH vagina dapat terganggu karena douching. Pasalnya, douching dapat mengurangi keasaman, memicu infeksi bakteri, dan mengganggu bioma vagina yang sehat.
Jadi, apabila vagina mengeluarkan bau menyengat dan menyebabkan ketidaknyamanan, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Terlebih, douching hanya akan menutupi bau vagina, tanpa mengatasi penyebabnya.
Selain douching, Anda juga disarankan untuk menghindari sabun atau cairan pembersih di area vagina, terutama vulva atau bagian dalam kelamin. Sabun juga dapat mempengaruhi keseimbangan pH yang sehat.
Baca juga: Kenali Orgasme Squirting Pada Vagina Wanita
Beberapa wanita mungkin tidak menyadari bahwa diet seimbang, bergizi, dan mencukupi kebutuhan cairan merupakan kunci kesehatan dan reproduksi.
Makanan tertentu bahkan efektif dalam mengobati masalah kesehatan vagina.
Diketahui, yoghurt bisa membantu mencegah dan mengobati infeksi jamur pada vagina. Pasalnya, yoghurt kaya akan probiotik.
Contoh lain, wanita yang berisiko mengalami infeksi saluran kemih (ISK) dapat mengonsumsi suplemen cranberry.
Menggunakan kondom saat berhubungan seks dapat membantu melindungi wanita dan pria dari infeksi menular seksual (IMS), seperti HIV, herpes genital, sifilis, gonore, kutil kelamin, dan klamidia.