Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2022, 21:00 WIB

KOMPAS.com - Vagina berjamur atau infeksi jamur pada vagina merupakan gangguan kesehatan organ reproduksi yang menimbulkan rasa tak nyaman.

Dalam bahasa medis, vagina berjamur disebut dengan kandidiasis vagina. Kondisi ini disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur Candida albicans.

Pada kasus tertentu, vagina berjamur juga disebabkan oleh spesies Candida lainnya, seperti C. glabrata, C. parapsilosis, C. tropicalis, dan C. krusei .

Baca juga: 5 Ciri-ciri Vagina Tidak Sehat, Wanita Perlu Tahu

Mengutip Mayo Clinic, infeksi jamur pada vagina tidak masuk dalam kategori infeksi menular seksual (IMS). Namun, seorang wanita bisa saja mengalami kondisi ini setelah aktivitas seksual pertamanya.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa infeksi jamur mungkin disebabkan kontak antara mulut dengan arena genital (seks oral).

Gejala vagina berjamur

Infeksi jamur pada vagina menimbulkan beberapa gejala dengan tingkah keparahan ringan hingga sedang. Gejala-gejala tersebut antara lain:

  1. Gatal dan iritasi pada vagina dan vulva
  2. Sensasi terbakar, terutama saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil
  3. Kemerahan dan pembengkakan pada vulva
  4. Vagina sakit dan nyeri
  5. Ruam vagina
  6. Keputihan kental, putih, tidak berbau
  7. Keputihan encer, namun pada kondisi tertentu sangat kental menyerupai keju cottage

 

Faktor risiko

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita mengalami infeksi jamur pada vagina, meliputi:

  1. Penggunaan antibiotik: wanita yang sering mengonsumsi obat-obatan antibiotik dapat terkena infeksi jamur di vagina. Hal ini karena antibiotik dapat membunuh bakteri sehat di vagina, sehingga menyebabkan pertumbuhan jamur yang berlebihan.
  2. Peningkatan kadar estrogen: ibu hamil atau wanita yang menggunakan pil KB berisiko mengalami infeksi jamur di area vagina.
  3. Diabetes tak terkontrol: wanita dengan gula darah yang tidak terkontrol lebih berisiko terkena infeksi jamur, dibandingkan wanita dengan gula darah yang stabil.
  4. Sistem kekebalan tubuh terganggu: wanita yang mengalami terapi kortikosteroid atau infeksi HIV lebih mungkin terkena infeksi jamur pada vagina.

Baca juga: 5 Cara Menjaga Vagina Agar Tetap Sehat, Wanita Perlu Tahu

Cara alami mengatasi vagina berjamur

Dokter spesialis kelamin biasanya meresepkan obat antijamur (azoles), seperti mikonazol, klotrimazol, tiokonazol, butokonazol, dan terkonazol.

Terlepas dari efektivitas resep dan obat antijamur yang dijual bebas, beberapa wanita mungkin lebih suka mengobati penyakit mereka dengan pengobatan alami ala rumahan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+