KOMPAS.com - Cemaran zat kimia etilen glikol dalam beberapa obat sirup disebut sebagai salah satu penyebab gagal ginjal akut pada anak.
Penyakit yang juga dikenal dengan gangguan ginjal akut progresif atipikal ini kasusnya merebak sejak Agustus 2022.
Menurut Kementerian Kesehatan, per 20 Oktober 2022, terdapat sedikitnya 200 kasus gagal ginjal akut pada anak di 20 provinsi. Tingkat kematian penyakit ini di atas 50 persen.
Baca juga: 5 Daftar Obat Sirup Mengandung Etilen Glikol yang Dilarang BPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kamis (20/10/2022) mengumumkan daftar obat obat sirup yang mengandung etilen glikol dan dietilen glikol di atas ambang batas normal.
Obat tersebut antara lain Termorex Sirup (obat demam), Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Demam Sirup (obat demam), dan Unibebi Demam Drops (obat demam).
Lantas, bagaimana etilen glikol dalam obat sirup bisa jadi penyebab gagal ginjal akut pada anak? Simak penjelasan pakar berikut.
Baca juga: Kemenkes Rilis 3 Zat Berbahaya Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Prof. Apt. Muchtaridi, PhD, menjelaskan, dietilen glikol dan etilen glikol adalah senyawa pelarut organik yang terkadang disalahgunakan sebagai pelarut obat.
Sifat etilen glikol yang cenderung mudah larut dalam air dan memiliki cita rasa manis terkadang disalahgunaan untuk menggantikan zat pelarut lain seperti propilen glikol atau polietilen glikol.
Baca juga: Gagal Ginjal Akut pada Anak: Perulangan Bencana Obat Sirup sejak 1937?
Terkadang, cemaran etilen glikol juga bisa muncul saat polietilen glikol yang digunakan untuk mengencerkan obat sirup bereaksi secara kimia.
Menurut Muchtaridi, senyawa etilen glikol dan dietilen glikol bisa berbahaya saat tertelan karena dapat teroksidasi oleh enzim di dalam tubuh.
Ketika teroksidasi, senyawa ini berubah menjadi glikol aldehid, kemudian kembali dioksidasi menjadi asam glikol oksalat, dan kemudian membentuk asam oksalat.
“Asam oksalat inilah yang memicu membentuk batu ginjal,” jelas Muchtaridi, seperti dilansir dari laman resmi Universitas Padjadjaran, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Penjelasan Lengkap Kemenkes Setop Obat Sirup atau Cair untuk Sementara
Muchtaridi membeberkan, asam oksalat yang sudah mengkristal bisa tajam seperti jarum.
“Asam oksalat kelarutannya kecil. Jika bertemu kalsium, terbentuk garam yang sukar larut air. Larinya akan ke organ seperti empedu dan ginjal. Jika lari ke ginjal akan jadi batu ginjal. Kristalnya tajam akan mencederai ginjal,” kata dia.
Keracunan etilen glikol ini bisa berbahaya pada anak-anak. Menurut Muchtaridi, ukuran ginjal anak relatif kecil, sehingga dampak kerusakan ginjal yang ditimbulkan zat ini lebih parah dibandingkan orang dewasa sehat.
Bahaya etilen glikol sebenarnya tidak hanya berdampak pada ginjal. Efeknya juga bisa merusak jantung dan menyebabkan kematian.
“Yang paling berbahaya ketika kondisi ini terjadi di negara-negara kering. Kondisi dehidrasi akan mempercepat pembentukan asam oksalatnya. Contohnya seperti di Gambia,” kata dia.
Baca juga: 8 Gejala Gagal Ginjal pada Anak yang Pantang Disepelekan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.