KOMPAS.com - Diabetes adalah gangguan metabolisme kronis yang terjadi akibat peningkatan kadar glukosa darah ketika tubuh tidak dapat memproduksi insulin.
Diabetes terjadi saat tubuh tidak mampu memproses sumber energi utama kita, yakni glukosa. Pankreas bertanggung jawab untuk produksi insulin, yang memainkan peran penting dalam memanfaatkan glukosa untuk tubuh.
Ketika proses produksi insulin terganggu, glukosa menumpuk di aliran darah dan meningkatkan kadar gula darah. Kondisi inilah yang kita kenal sebagai diabetes.
Sebelum menyimak beberapa gejala diabetes pada pria yang khas, ada baiknya Anda mengenali dulu jenis-jenis diabetes yang sering menyerang.
Umumnya, ada dua jenis utama diabetes yang terjadi pada manusia, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Diabetes Tipe 1 adalah kelainan autoimun yang ditemukan pada lebih sedikit orang.
Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel Beta pankreas dan mencegah produksi insulin.
Fungsi utama insulin adalah membuat glukosa tersedia bagi sel untuk diubah menjadi energi.
Insulin adalah hormon yang terbuat dari sel Beta yang membuat produksi energi menjadi sulit dan glukosa terus mengalir melalui aliran darah.
Sementara itu, diabetes tipe 2 Diabetes Tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin untuk mengelola glukosa menjadi energi.
Faktor utama yang berkontribusi terhadap perkembangan diabetes tipe 2 adalah kebiasaan gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol, dan kurangnya aktivitas fisik.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Polip Hidung, Gejala, dan Obatnya
Biasanya, pria dan wanita mengalami tanda dan gejala diabetes yang sama. Namun, gejala spesifiknya unik dan hanya terlihat jelas pada pria.
Gejala tersebut umumnya merupakan masalah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Berikut beberapa gejala diabetes pada pria yang tidak terjadi pada wanita:
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kadar hormon testosteron secara langsung bertanggung jawab atas diabetes tipe 2 pada pria.
Testosteron atau hormon yang diproduksi terutama di testis, umumnya lebih rendah pada pria penderita diabetes.
Kadar testosteron rendah sering menyebabkan disfungsi ereksi, menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi.