Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Ciri-ciri Stroke Saat Tidur, Pantang Disepelekan

Kompas.com - 06/02/2023, 21:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Stroke adalah kondisi darurat medis akibat penyumbatan darah di otak (stroke iskemik) atau pendarahan otak (stroke hemoragik).

Serangan stroke dapat terjadi kapan saja, termasuk saat seseorang sedang tidur.

Stroke saat tidur bisa lebih berbahaya karena adanya kemungkinan keterlambatan dalam membawa pasien ke rumah sakit.

Baca juga: 5 Tanda-tanda Stroke pada Wanita yang Kerap Diabaikan

Padahal, orang yang mengalami serangan stroke harus segera mendapatkan perawatan medis demi mencegah perburukan, seperti kelumpuhan atau bahkan kematian/

Untuk itu, kita perlu mengetahui apa saja ciri-ciri stroke saat tidur yang pantang disepelekan.

Ciri-ciri stroke saat tidur

Tanda atau gejala stroke saat tidur sama dengan serangan yang terjadi ketika seseorang dalam kondisi sadar.

Dilansir dari Verywell Health, satu-satunya pembeda adalah ciri-ciri stroke saat tidur baru bisa disadari ketika penderita sudah terbangun.

Berikut tanda-tanda stroke saat tidur yang pantang diabaikan:

  1. Wajah lemah, umumnya hanya pada satu sisi
  2. Tangan dan tungkai melemah
  3. Kesulitan bicara dan menelan
  4. Pusing atau sakit kepala
  5. Gangguan penglihatan
  6. Susah fokus
  7. Inkontinensia atau sulit mengontrol urine

Baca juga: 5 Tanda-tanda Awal Stroke pada Pria, Pantang Disepelekan

Orang yang mengalami stroke saat tidur mungkin baru menyadari dirinya mengompol atau terbangun dengan masalah penglihatan.

Jika Anda atau orang terdekat merasakan ciri-ciri stroke saat tidur, sebaiknya segera menghubungi fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca juga: 6 Gejala Serangan Jantung Saat Tidur yang Perlu Diwaspadai

Faktor risiko stroke saat tidur

Sebagaimana diketahui, serangan stroke terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak, baik perdarahan maupun penyumbatan.

Dikutip dari Mayo Clinic, serangan stroke umumnya dipicu karena beberapa kondisi dan penyakit kronis, seperti diabetes. penyakit atau gagal jantung, aneurisma otak, kelainan jantung bawaan, infeksi autoimun, hingga kurangnya aktivitas fisik.

Sementara itu, ada beberapa penyebab yang membuat seseorang berisiko mengalami stroke saat tidur yaitu:

  1. Usia: stroke sewaktu tidur lebih sering terjadi pada lansia, dibanding anak muda atau orang dewasa yang lebih muda.
  2. Gangguan tidur (sleep apnea): gangguan tidur dapat memicu stroke dan sebaliknya, stroke pun juga mengakibatkan penderitanya mengalami gangguan tidur.
  3. Kolesterol tinggi: beberapa penelitian menunjukkan orang yang terkena stroke saat tidur rata-rata memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
  4. Tekanan darah tinggi: hipertensi memicu stroke saat tidur dan infark serebral atau kondisi ketika aliran darah di otak terhambat, sehingga menyebabkan kerusakan jaringan.

Baca juga: Apakah Stroke Saat Tidur Lebih Cepat Memicu Kematian?

Usia, gangguan tidur, kolesterol tinggi, hingga hipertensi merupakan faktor risiko stroke saat tidur yang perlu kita waspadai.

Karena itu, penting dilakukan cek kesehatan secara berkala untuk mengetahui kadar kolesterol, tekanan darah, atau kondisi lainnya yang mungkin bisa memicu stroke saat tidur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau